JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Mudik Bakal Dilarang, Luhut Kaji Penutupan Jalan Tol

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 12 November 2019 / tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketika daerah telah mengimbau para perantau untuk tidak mudik lebaran di tengah wabah virus corona (covid-19), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku masih akan melakukan kajian.

Luhut mengatakan, dalam kebijakan larangan mudik yang akan ditetapkan nanti, pemerintah membuka  opsi untuk menutup beberapa jalan antar provinsi, termasuk jalan tol.

Langkah itu diambil tak lain untuk mengurangi penyebaran virus corona atau Covid-19 di berbagai daerah.

“Ya nanti kita mau kaji, jangan sampai logistik mati atau ambulance enggak jalan. Ini sedang dikaji (Kementerian) Perhubungan. Kita akan sarankan mana-mana supaya yang penting semua bisa lancar,” kata Luhut dalam keterangan videonya, Selasa (31/3/2020).

Luhut memastikan, kebijakan pembatasan interaksi sosial pun akan semakin digencarkan. Selain itu, orang-orang yang kehilangan pekerjaan akibat wabah virus corona dijamin akan diberikan bantuan oleh pemerintah.

Baca Juga :  MK Kembali Terima Dokumen Amicus Curiae, Kali Ini Datang dari Asosiasi Pengacara Indonesia di AS

Luhut menuturkan, dinamika yang disebabkan oleh penyebaran virus corona ini terjadi begitu cepat. Sehingga ia sendiri pun tak bisa menduga akan terjadi seperti saat ini. Dia mengatakan, bukan hanya Indonesian saja yang mengalami keterpurukan karena virus corona.

Ia mencontohkan negara adidaya Amerika Serikat pun tak luput dari hantaman wabah virus corona.

“Saya ketemu Amerika beberapa waktu lalu masih tenang-tenang aja. Tiba-tiba dari dua minggu lalu udah kayak kebakaran jenggot aja semua,” ucap Luhut.

Luhut juga membuka opsi untuk melarang bus antarkota dan antarprovinsi agar tak ada eksodus. Namun, hal tersebut masih harus dirapatkan pada Kamis, 2 April 2020 bersama Presiden Jokowi.

“Tapi nanti, saya belum berani berspekulasi karena keputusan di rapat Kamis siang,” kata Luhut.

Kementerian Perhubungan sebelumnya sudah menyusun skenario pelarangan mudik di tengah masa darurat corona.

Baca Juga :  Pengamat Sebut, Jokowi ke Medan untuk Bantu Menantunya Bobby yang Akan Maju Pilgub 2024

Dari sisi transportasi darat, Kementerian Perhubungan dan operator jalan tol, seperti Jasa Marga, akan membuat sekat-sekat di pintu-pintu tol untuk membatasi mobilisasi masyarakat. Pembatasan ini khususnya berlaku untuk jalur menuju Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Aturan yang sama akan diberlakukan di pelabuhan-pelabuhan penyebarangan. Kebijakan ini utamanya berlaku di Pelabuhan Merak-Bakauheni yang memiliki frekuensi penumpang tertinggi.

Ada pula skema untuk mengurangi jadwal perjalanan kereta api. Untuk skema tersebut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah melakukannya sejak akhir Maret ini.

PT KAI telah menyetop beberapa rangkaian perjalanan kereta api lokal dan jarak jauh untuk membatasi mobilisasi penumpang.

Sementara itu, dari sisi transportasi udara, Kementerian Perhubungan memastikan maskapai akan mengurangi kuota penumpang hingga 50 persen.

Sebagai gantinya, maskapai penerbangan diminta menyediakan layanan prima, khusus pengangkutan barang-barang atau layanan kargo.

Selain opsi pelarangan mudik, pemerintah memiliki dua opsi lainnya. Keduanya adalah opsi membatalkan mudik gratis dan opsi business as usual atau mudik normal.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com