JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Laporan Dari Taiwan (1): 2 WNI Positif Corona, Ratusan TKI Asal Sragen Dihantui Keresahan. Masker Sangat Langka, Berharap Kiriman Bantuan Masker dari Pemkab

Petugas melakukan sterilisasi di sebuah pasar makanan laut di Kota Wuhan, Cina, pada Selasa, 3 Maret 2020. Sumber: South China Morning Post/asiaone.com
   
Petugas melakukan sterilisasi di sebuah pasar makanan laut di Kota Wuhan, Cina, pada Selasa, 3 Maret 2020. Sumber: South China Morning Post/asiaone.com

TAIPEI, JOGLOSEMARNEWS.COM Ratusan tenaga kerja indonesia (TKI) asal Sragen yang bekerja di Taiwan atau Chinese Taipei dihantui keresahan. Menyusul vonis positif pada dua WNI di Taiwan, para TKI asal Sragen dan TKI daerah lainnya kini dilanda kecemasan teramat.

“Kecemasan kami sangat berlebih. Apalagi setelah ada WNI di sini yang dinyatakan positif Corona dan wabah yang makin meluas. Di sini kami jadi sangat khawatir Mas,” ujar pengurus TKI asal Sragen di Taiwan, Muhammad Eksan Nudin, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM langsung dari Taiwan, Minggu (8/3/2020).

Ia mengatakan sejauh ini, untuk TKI dan TKW asal Sragen di Taiwan, semuanya masih dalam kondisi sehat. Meski demikian, tren kasus dan korban yang makin meluas di Taiwan yang notabene berdekatan dengan negara endemis China, tak pelak menghadirkan kecemasan luar biasa.

Eksan menuturkan saat ini para TKI asal Sragen dalam situasi yang resah dan memprihatinkan. Pertama karena kasus yang semakin banyak, kedua karena sulitnya mendapatkan masker di negara bagian China itu.

Baca Juga :  Viral Mobil Rusak Usai Minum Dexlite di Sragen, SPBU: Bukan Abal-abal, Tapi Karena Terkontaminasi Air

“Kami sendiri sebagai masyarakat awam di sini, tidak bisa menduga kapan dan dimana lokasi penyebaran virus. Kita juga tidak tahu mana-mana lokasi yang sudah terjangkit virus itu,” tuturnya.

Sejak wabah corona menyebar di Taiwan, para TKI asal Sragen dan berbagai daerah, hanya bisa mengantisipasi dengan mngurangi pergi ke tempat-tempat ramai.

Namun sejak adanya WNI yang dinyatakan positif, aparat setempat cenderung represif dan reaktif jika melihat TKI atau WNI berkumpul.

“Kami jadi susah dan resah. Ruang gerak kami dibatasi,” tutur TKI asal Dukuh Gupak RT 15, Desa Pengkol, Tanon, Sragen itu.

Ia mengatakan yang bisa dilakukan para TKI hanya berdoa dan menjaga diri. Terkait kelangkaan masker, pihaknya mewakili TKI Sragen di Taiwan sangat berharap Pemkab Sragen bisa mengupayakan kiriman bantuan masker.

“Sehubungan langkanya masker di sini, kita mohon dengan kerendahan hati kepada Bupati dan Pemkab untuk mengirimkan masker buat kami warga Sragen di Taiwan,” terang Eksan.

Menurutnya hampir di semua supermarket di Taiwan sudah kehabisan stok masker. Warga Indonesia dan TKI Sragen juga kesulitan karena hanya dijatah 2 masker setiap minggu.

Baca Juga :  Geger Mobil Baru Langsung Rusak Usai Isi Dexlite di Sragen, SPBU Jetak Minta Maaf dan Pastikan Bukan Abal-abal, Melainkan...

Senada, Ketua TKI Sragen di Taiwan yang tergabung dalam Taiwan Kumpulan Wong Sragen (TKWS), Gito menguraikan kondisi saat ini, keseluruhan TKI dan TKW Indonesia dalam situasi waspada karena ada 2 WNI terjangkit dan dirawat di RS setempat.

Di tengah kecemasan dan wabah yang makin meluas, pihaknya sangat berharap Pemkab Sragen bisa peduli dengan mengirimkan bantuan masker untuk warga Sragen di Taiwan.

Ia menyampaikan jumlah TKI Sragen di Taiwan yang tergabung dalam TKWS sebanyak 600 orang. Namun dimungkinkan ada yang baru datang dan belum bergabung sehingga jumlahnya diperkirakan lebih dari itu.

“Suara kami perwakilan warga Sragen dengan ini mengajukan dan sangat berharap pihak Kabupaten Sragen bisa berkenan mengirimkan masker ke Taiwan itu harapan kami. Seperti Pak Gubernur Ganjar Pranowo berikan dan pernah kirimkan ke warga Jateng di Taiwan. Tapi kemarin penyebarannya tidak merata dan kami TKI Sragen tidak kebagian,” terangnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com