JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Ada Penampakan Noni-Noni Belanda, 2 Bangunan Tua Omah Londo di Gondang Sragen Dipilih Jadi Rumah Hantu untuk Pemudik Bandel

Penampakan salah satu bangunan tua di kompleks Omah Londo yang akan dijadikan rumah hantu untuk isolasi mandiri bagi pemudik bandel di Kecamatan Gondang. Foto/Wardoyo
   
Penampakan salah satu bangunan tua di kompleks Omah Londo yang akan dijadikan rumah hantu untuk isolasi mandiri bagi pemudik bandel di Kecamatan Gondang. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kebijakan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang meminta agar desa menyiapkan rumah angker atau rumah hantu bagi pemudik bandel yang tak taat karantina mandiri, langsung direspon sejumlah desa.

Setelah Desa Sepat, Masaran, kali ini Desa Gondang dan Kecamatan Gondang juga mulai menyiapkan rumah angker untuk lokasi karantina pemudik bandel.

Rumah yang dipilih di Gondang ini diyakini benar-benar angker dan kental nuansa mistis. Rumah tersebut adalah rumah kosong peninggalan Belanda yang biasa dikenal dengan sebutan Omah Londo.

Bangunan tua di pekarangan bekas kompleks para sinder pabrik gula zaman Belanda itu sengaja dipilih lantaran sudah ratusan tahun tak dihuni.

“Iya, kami dari kecamatan dan Satgas Covid-19 Desa Gondang memang sudah
menyiapkan omah londo peninggalan Belanda untuk rumah isolasi untuk PP (pelaku perjalanan) atau ODP (orang dalam pengawasan) yang bandel tidak taat pada aturan pemerintah,” papar Camat Gondang, Catur Sarjanto ditemui usai melakukan persiapan di omah Londo, Kamis (23/4/2020).

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Desa Toyogo Sragen, Blesscon Kucurkan Dana CSR

Catur menguraikan Omah Londo itu memang sudah sangat lama tidak dihuni. Menurut riwayat, bangunan di kompleks Omah Londo didirikan tahun 1.856.

Camat Gondang dan jajaran Kades saat mempersiapkan Omah Londo sebagai tempat isolasi pemudik bandel, Kamis (23/4/2020). Foto/Wardoyo

Menurutnya ada dua bangunan yang akan digunakan sebagai rumah hantu untuk karantina pemudik bandel. Yakni bangunan di ujung timur dan bangunan ketiga dari timur.

“Yang paling timur itu untuk pemudik bandel di Desa Gondang. Nah, yang satunya di sebelah barat, kita siapkan kalau ada pemudik bandel dari desa lainnya dan tidak punya lokasi untuk karantina mandiri,” terangnya.

Teknisnya, nantinya apabila ada PP atau pemudik dan ODP yang tidak tertib menjalani karantina mandiri di rumah, akan diberikan peringatan dua kali.

Jika dua kali peringatan tetap tak diindahkan, maka petugas Muspika, desa dan Satgas akan langsung bergerak menjemput yang bersangkutan.

“Nanti akan kita jemput dan paksa untuk masuk ke Omah Londo itu sampai masa karantina selesai 14 hari. Kalau orang bilang itu benar-benar rumah angker karena sudah lama sekali tak terpenghuni. Bahkan konon rumah yang di timur itu ada noni-noni Belandanya juga. Kalau yang dibarat belum tahu bentuknya apa,” terangnya.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

Menurut rencana, rumah hantu untuk isolasi itu akan diresmikan bupati pada Sabtu (25/4/2020).

Ia menambahkan, rumah hantu itu sebagai tindaklanjut dari arahan bupati agar desa menyiapkan rumah angker untuk karantina pemudik bandel.

Catur menegaskan gagasan memilih Omah Londo yang memang dikenal banyak penampakannya itu, lebih sebagai efek jera bagi para PP yang bandel.

“Tujuannya semata-mata agar menjadi efek jera agar para pemudik atau PP bisa menaati aturan pemerintah melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Itu juga untuk kebaikan bersama agar pandemi covid-19 segera mereda. Kebetulan sampai sejauh ini, untuk PP di Desa Gondang belum ada yang bandel,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com