Beranda Daerah Sragen Bingung Dikejar Leasing dan Cicilan Kredit, Jadi Alasan Warga Plupuh Sragen Nekat...

Bingung Dikejar Leasing dan Cicilan Kredit, Jadi Alasan Warga Plupuh Sragen Nekat Begal Tetangganya Sendiri. Pelaku Bawa Parang dan Penutup Wajah, Gasak Tas Berisi Rp 3 Juta

Wakapolres Sragen, Kompol Eko Mardiyanto bersama Kapolsek Plupuh AKP Sunarso saat menghadirkan tersangka begal, di Mapolres Sragen. Foto/Wardoyo
Wakapolres Sragen, Kompol Eko Mardiyanto bersama Kapolsek Plupuh AKP Sunarso saat menghadirkan tersangka begal, di Mapolres Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Aksi begal yang menimpa pasangan suami istri pedagang sayur asal Plupuh, Sragen, beberapa hari lalu, menguak fakta baru.

Pelaku yang ternyata adalah tetangganya sendiri, mengaku nekat membegal karena bingung dikejar leasing untuk membayar tunggakan cicilan kredit.

Fakta itu terungkap saat digelar konferensi pers di Mapolres Sragen, tadi pagi dengan menghadirkan tersangka pelaku begal, Saryadi (50), seorang kuli asal Desa Jembangan, Kecamatan Plupuh, Sragen.

Konferensi pers dipimpin Wakapolres Kompol Eko Mardiyanto. Di hadapan wartawan, Wakapolres mengatakan pelaku nekat membegal tetangganya sendiri karena desakan ekonomi.

Pelaku beraksi sendirian dengan mengadang pasutri tetangganya, Puji Astuti (30) dan Sugimin (38) yang hendak belanja ke pasar. Pelaku mencegat dan menodongkan parang sambil menggertak minta korban menyerahkan tas berisi uang Rp 3 juta.

Baca Juga :  HRS Kader Golkar Sragen Sempat Jadi Tersangka di Polres Sragen Kini Bebas Dari Jerat Pidana Lewat Praperadilan

“Sekitar pukul 2.30 WIB pagi, pelaku menghadang korbannya di jalan tengah persawahan. Menggunakan penutup wajah, pelaku kemudian mengancam korban dengan sebilah parang,” ujar Wakapolres Sragen, Kompol Eko Mardianto.

Kapolsek Plupuh, AKP Sunarso menguraikan usai berhasil merampas tas berisi uang tunai Rp 3 juta dan ponsel milik korban, pelaku pun melarikan diri.

Selesai beraksi, pelaku yang menggunakan penutup kepala dan sajam, kabur. Nahas, pelaku tak sempat menikmati hasil kejahatannya karena korban mengenali gerak-geriknya dan melapor polisi. Kasus ini pun terungkap hanya dalam waktu 3 jam.

“Namun nampaknya kedua korban sudah mengenali gerak-gerik pelaku. Karena selain bertetangga, korban sering lewat kalau mau kulakan ke Pasar Gabugan. Korban pun berinisiatif melapor ke kades setempat,” jelasnya. Wardoyo

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.