JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Airlangga Hartarto Sebut RUU Cipta Kerja Bisa Buat Indonesia Jadi Negara Terdepan Se-Asean

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Istimewa
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pengesahan RUU Cipta Kerja dapat menjadikan Indonesia menjadi negara terdepan se Asean. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Seminar Nasional Kajian Ekonomi Hipmi yang digelar secara daring, Kamis (18/6/2020).

Arilangga menambahkan, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih fokus menuntaskan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja. Dirinya menekankan, pembahasan beleid yang bertujuan menyederhanakan birokrasi, peningkatan investasi dalam negeri, dan menciptakan tenaga kerja tersebut.

“Pada saat saya rapat dengan World Bank, saat World Economic Forum (WEF) dan lain sebagainya, mereka selalu sebut UU cipta kerja ini akan mendorong Indonesia melakukan transformasi dan kita bisa leading dibandingkan negara-negara lain di ASEAN,” tuturnya.

Baca Juga :  Program Mentorship Ajak Mitra Bukalapak Makin Melek Digital

Meskipun masih dalam pembahasan, lanjut Airlangga, secara harfiah maksud dan ketentuan RUU Omnibus Law Cipta Kerja sudah disepakati parlemen. Hanya saja, ada beberapa klaster masih dikaji lebih dalam, seperti soal ketenagakerjaan.

Adapun RUU Omnibus Law Cipta Kerja terdiri dari 15 Bab dan 174 Pasal yang terdiri dari sebelas kluster. Pertama, klaster penyederhanaan perizinan berusaha, Kedua, klaster persyaratan investasi. Ketiga, klaster ketenagakerjaan. Keempat, klaster kemudahan perlindungan UMKM dan Koperasi,

Kelima, klaster kemudahan berusaha. Keenam, klaster dukungan riset dan inovasi. Ketujuh, klaster administrasi pemerintahan. Kedelapan, klaster pengenaan sanksi. Kesembilan, klaster pengadaan lahan. Kesepuluh, klaster investasi dan proyek strategis nasional. Kesebelas, kawasan ekonomi.

Baca Juga :  Ini Nama Sejumlah Tokoh Yang Bakal Daftar Walikota Solo Melalui PSI

Rencana pengesahan RUU Cipta Kerja sendiri mendapatkan dukungan dari PBNU. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Ekonomi, Umarsyah mengatakan, sebaiknya pembahasan RUU Cipta Kerja tidak terburu-buru dan harus melibatkan masyarakat supaya menghasilkan regulasi yang baik.

“Kami siap duduk bersama dengan DPR dan memberikan masukan yang membangun terkait RUU Ciptaker. Namun saat ini konsentrasi masyarakat maupun DPR belum optimal karena masih fokus pada covid-19. Terlambat sedikit tidak apa-apa, tapi lebih baik hasilnya. Ayo kita duduk bareng, kami siap memberikan input,” pungkasnya. Prihatsari

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com