KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di tengah pandemi virus corona (Covid-19), jumlah kasus penyakit demam berdarah ternyata mengalami peningkatan selama kurun tiga bulan terakhir.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Karanganyar, Warsito mengungkapkan, lonjakan kasus terjadi pada bulan April hingga Mei dari sebelumnya 150 kasus menjadi 194 kasus.
Menurutnya, berdasarkan grafik kasusnya, peningkatan awal kasus demam berdarah terjadi pada pada bulan Februari-Maret dari 26 kasus naik menjadi menjadi 73 kasus.
Memasuki Bulan Maret-April, sempat mengalami penurunan menjadi 39 kasus. Namun pada bulan April-Mei, kembali mengalami peningkatan menjadi 44 kasus.
“Peta persebaran kasus hampir merata di seluruh kecamatan dengan kasus tertinggi di kecamatan Colomadu sebanyak 39 kasus. Kenaikan jumlah kasus demam berdarah ini disebabkan karena faktor cuaca,” jelasnya.
Warsito menjelaskan jika dibandingkan tahun lalu, kasus demam berdarah ini tahun ini memang masih mengalami penurunan. Tahun lalu, jumlah kasus demam berdarah mencapai 583 kasus.
Meski demikian, upaya untuk mencegah agar persebarannya tidak meluas, pihaknya berupaya mendorong masyarakat menjaga pola hidup sehat dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Ia menambakan, dampak covid-19 yang membuat sejumlah program Dinkes seperti tilik tonggo dan PSN sedikit menurun. Hal itu dikarenakan adanya pembatasan ruang gerak selama pandemi Covid-19.
“Dengan adanya lonjakan kasus dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, kami segera menggerakkan kembali kader PSN di masing-masing wilayah untuk menggencarkan program tilik tonggo dan melaksanakan tindakan fogging, terutama di wilayah dengan kasus yang cukup tinggi, tentu dengan menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya. Wardoyo