JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Awas, 7 Hutan di Solo Raya Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Kebakaran. KPH Surakarta Sebut di Antaranya Lereng Lawu, Tangen Sragen Hingga Wonogiri!

Ilustrasi Puncak Lawu saat kebakaran
   
Ilustrasi Puncak Lawu saat kebakaran

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menjelang musim kemarau yang diperkirakan akan terjadi pada bulan September 2020 mendatang, Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perum Perhutani Surakarta, Jawa Tengah, mulai melakukan berbagai langkah antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Salah satunya dengan melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan di tujuh daerah di wilayah Surakarta.

Kepala KPH Perum Perhutani Surakarta, Sugi Purwanta, menyampaikan, seluruh unit satuan di bawah KPH Surakarta, seperti Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Tangen, Lawu Selatan, Wonogiri, Baturetno, Lawu utara, diminta untuk tetap meningkatkan kewaspadaan serta melakukan deteksi dini terhadap wilayah hutan yang menjadi tanggungjawabnya.

Baca Juga :  Turnamen Bola Voli Putra Manyaran Cup XVI 2024, Diikuti 45 Klub Catat Tanggal Mainnya

Menurutnya Karhutla saat ini menjadi pusat perhatian nasional. Salah satunya adalah Gunung Lawu.

Untuk itu, KPH  Perhutani Surakarta akan segera melakukan koordinasi dengan TNI, Polri, Pemerintah kabupaten, Polisi hutan serta para relawan, serta seluruh komponen masyarakat.

“Koordinasi akan kita tingkatkan, terutama kepada para relawan yang menjadi garda terdepan jika terjadi Karhutla. Ketika ada titik api, tanpa komando, relawan langsung bergerak. Dalam waktu dekat, kami akan menggelar apel siaga penanggulangan Karhutla,” kata Sugi Purwanta  usai mendampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sabtu  (11/07/2020).

Baca Juga :  25 Sekcam di Wonogiri Terima Motor Yamaha Aerox 155, Telan Anggaran 695 Juta

Mengenai upaya pemadaman api yang selama ini terkendala dengan air, Sugi menjelaskan, akan memanfaatkan sumber air yang berada di sejumlah titik di lereng gunung Lawu.

Sehingga pada saat terjadi Karhutla, tidak perlu harus membawa air dari bawah.

“Di Lawu kan banyak sumber air, baik kecil maupun besar yanag saat ini sebaian telah dimanfaatkan, baik untuk pertanian maupun konsumsi. Kita akan buat dam air untuk penampungan. Nanti akan kita tentukan titiknya,” pungkasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com