JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Sebelum Ditemukan Tewas, Sulastri Perempuan Lajang asal Gemolong Sragen Sempat Minta Ini. Petugas Evakuasi Langsung Pakai APD, Pemakaman Dilakukan Protokol Covid-19

Tim gabungan saat mengevakuasi jasad Sulastri di kamar rumahnya di Gemolong, Sragen. Foto/Wardoyo
   
Tim gabungan saat mengevakuasi jasad Sulastri di kamar rumahnya di Gemolong, Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga Kelurahan Kwangen, Kecamatan Gemolong, Sragen digegerkan dengan penemuan mayat warga setempat, Kamis (16/7/2020) pagi.

Sulastri, perempuan lajang berusia 56 tahun itu ditemukan tak bernyawa di kamar rumahnya di Dukuh Nglangak RT 2/1.

Korban ditemukan tewas terlentang di atas ranjang kamarnya. Data yang dihimpun di lapangan, penemuan mayat Sulastri diketahui pukul 07.00 WIB.

Penemuan kali pertama diketahui tetangga sebelag rumahnya yang curiga korban tak kelihatan seharian.

Kapolsek Gemolong, AKP I Ketut Putra mengatakan sebelum ditemukan tewas, korban sempat meminta disemprot oleh tetangganya. Selain itu yang bersangkutan juga minta pil obat asma.

“Malam sebelumnya, sempat minta disemprot oleh tetangganya. Kebetulan korban pinya riwayat asma. Biasanya almarhumah ini sering ke warung milik saksi. Kok hari ini tadi nggak kelihatan. Kemudian saksi memanggil ke rumahnya dan tidak ada jawaban. Saat ditengok dari jendela ternyata korban sudah tergeletak di atas kasur kamarnya dalam kondisi meninggal dunia,” urai AKP I Ketut Putra.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Menurutnya, tim langsung ke lokasi melakukan evakuasi dan olah TKP. Mengingat korban meninggal dengan riwayat mengarah asma, maka penanganan evakuasi dilakukan oleh petugas dengan mengenakan pakaian APD lengkap.

Selain itu, proses pemakaman juga dilakukan dengan prosedur protokol covid-19. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi mengingat situasi saat ini masih di masa pandemi covid-19.

Kapolsek menyebut korban selama ini tinggal sendirian di rumah. Meski usianya sudah lewat paruh baya, yang bersangkutan masih melajang dan belum berkeluarga.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

Dari hasil pemeriksaan, Kapolsek menyebut tidak ada tanda kekerasan maupun penganiayaan.

“Dugaannya asma. Tapi kan belum tahu bagaimana kondisinya karena belum dites. Karenanya kami tidak mau ambil risiko, sesuai SOP di masa pandemi, penanganan evakuasi dan pemakaman dilakukan protokol covid-19,” tegas Kapolsek.

Terpisah, Wakil Ketua I PMI Sragen, Suwarno mengatakan sesaat usai menerima laporan, tim langsung meluncur ke lokasi melakukan assesment dan penanganan medis.

Setiba di lokasi, korban dipastikan sudah meninggal dunia sehingga dibawa ke RSUD Gemolong untuk dilakukan visum. Ia menambahkan proses evakuasi melibatkan unsur gabungan dari PSC 119 Sragen, PMI Sragen, Puskesmas Gemolong, RS Assalam, Gemolong, POLRI / INAFIS, TNI, Perangkat Desa Kwangen, SAR Wongsalam dan Relawan TAB. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com