JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

16 Kelompok Tani di Karanganyar Terima Bantuan Hibah Rp 585 Juta, 8 Kelompok Gagal Lolos Verifikasi. Bupati Tegaskan Tak Ada Potongan dari Manapun!

Penyerahan simbolis bantuan hibah oleh bupati. Foto/Humas
   
Penyerahan simbolis bantuan hibah oleh bupati. Foto/Humas

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 16 kelompok tani di Karanganyar mendapat bantuan hibah bidang pertanian APBD Kabupaten Karanganyar tahun 2020 hari ini, Kamis (19/8/2020) senilai lebih dari Rp 500 juta.

Bantuan hibah itu diserahkan kepada 16 Kelompok Tani yang tersebar di 8 kecamatan di wilayah Kabupaten Karanganyar. Sebelumnya ada 24 kelompok yang diajukan namun 8 di antaranya gagal lolos verifikasi.

Diharapkan bantuan hibah ini dapat meningkatkan produktifitas pertanian sekaligus memulihkan kembali ekonomi petani ditengah pandemi.

Penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan di aula Bank Jateng Cabang Karanganyar.

Bantuan diterima oleh perwakilan dari masing-masing Kelompok Tani dengan penerimaan jumlah bantuan berbeda beda yang disesuaikan dengan pengajuan proposal untuk penggunaannya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Karanganyar, Siti Maesaroh melaporkan untuk kelompok tani yang menerima berjumlah enam belas (16) kelompok tani dengan jumlah total bantuan sebesar Rp 585 juta rupiah.

Bantuan digunakan untuk budidaya jamur, jahe, tanaman obat, pengadaan bibit jeruk, budidaya holtikultura, pengadaan sarana pertanian, budidaya cabai, pengecoran jalan usaha tani, pembangunan sumur dalam serta pembelian alsintan.

“Semula awalnya ada 24 kelompok tani yang mengajukan proposal setelah diverifikasi oleh tim yang lolos ada 16 kelompok tani,” jelasnya.

Sementara itu dalam arahannya, Bupati menekankan bantuan yang diterima harus segera digunakan sesuai peruntukkannya.

Bantuan ini melalui transfer dengan nominal sesuai yang diterimakan dan tidak ada potongan sama sekali maupun dari mana-mana.

Menurutnya, masa pandemi ini semuanya merasakan dampak jatuhnya perekonomian. Sedangkan usaha yang paling efektif saat ini adalah bertani sehingga dapat segera membangkitkan kembali ekonomi di desa.

“Pemerintah minta tolong untuk dicek, diverifikasi dengan benar. Monggo digunakan derngan baik pula sesuai dengan peruntukkannya. Harus ada wujud atau buktinya dan kwitansi harus lengkap secara administrasi supaya tidak berurusan hukum,” tandas Bupati. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com