Beranda Daerah Karanganyar 8 Ton Beras Organik Karanganyar Tembus Pasar Jakarta, Bupati Sebut FAO Prediksi...

8 Ton Beras Organik Karanganyar Tembus Pasar Jakarta, Bupati Sebut FAO Prediksi ke Depan Akan Terjadi Krisis Pangan!

Bupati Juliyatmono melepas pengiriman 8 ton beras organik ke Jakarta. Foto/Humas
Bupati Juliyatmono melepas pengiriman 8 ton beras organik ke Jakarta. Foto/Humas

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar akan membantu promosi beras organik dari Bumi Intanpari. Sebab keluhan yang muncul selama ini kendalanya ada di pemasaraan.

Untuk produksi Kabupaten Karanganyar sudah mencukupi namun dari sisi penjualan masih ada kendala.

“Pemkab Karanganyar akan menjadi juru promosi beras organik di Karanganyar. Sebab ini beras dengan kualitas baik dan sehat. Di era covid 19 seperti ini yang dibutuhkan adalah beras yang sehat dan menyehatkan sehingga beras organik ini sangat cocok menjawab pendemi saat ini,” papar Bupati Karanganyar, Juliyatmono dalam Peluncuran Perdana Pemasaran Beras Organik di rumah organik indonesia (ROI), Di Green Resto, Bejen, Karanganyar Kota kemarin.

Bupati Karanganyar menambahkan pekerjaan pertanian beras organik ini memang butuh keseriusaan. Jika petani sregep dan setia dengan pertanian maka produksi gabah masih baik, maka problemnya ada di pemasaran yang tidak gencar.

Ia menyampaikan prospek beras organik sangat baik. Terlebih, Organisasi PBB dibidang pangan yakni FAO sudah memprediksi ke depan akan ada krisis pangan.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

“Pengiriman 8 ton beras organik ke Jakarta ini menjadi momen untuk mempromosikan beras organik dengan baik.  Yang jelas, dalam pertanian butuh konsisten dan terus menerus. Pemkab siap membantu bidang promosi,” paparnya.

Lebih jauh, Bupati Karanganyar mendorong petani Karanganyar agar beralih ke sistem pertanian organik.

Menurut bupati, hasil pertanian dengan sistem organik ini, jauh lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan pertanian non organik. Apalagi pangsa pasar beras oranik ini, sangat terbuka lebar di daerah perkotaan.

Pasalnya ditengah pandemi Covid-19, masyarakat secara umum akan membutuhkan sumber makanan yang sehat.

“Ini merupakan salah satu upaya mendorong dan menggeliatkan  para petani kita agar beralih ke organik. Melalui rumah organik, padi yang dihasilkan akan dipasarkan ke sejumlah daerah dengan hasil yang cukup menjanjikan,” terang bupati.

Sementara, Direktur Utama Rumah Organik Indonesia (ROI) Jularso, menyampaikan, pangsa pasar beras organik ini merupakan kelas menengah untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Beras organik yang paling banyak dibutuhkan, merupakan beras untuk kesehatan, seperti beras merah, beras hitam dan beras coklat.

“Kita mengambil segmen  pasar khusus. Untuk memenuhi target permintaan sebanyak 20 ton per bulan, saat ini sudah kita kondisikan.  Kita akan atur pola tanam dan  menjalin kerjasma dengan BUMDes untuk menyesuaikan permintaan dari Jakarta,” ungkapnya. Wardoyo