JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Awas, Cuaca Puncak Lawu Lagi Ekstrim dan Berbahaya. Kadinas Ingatkan Ada Potensi Kabut Ekstrim!

Tim saat mengevakuasi pendaki Lawu yang meninggal di Cemoro Sewu, kemarin. Foto/Istimewa
   
Tim saat mengevakuasi pendaki Lawu yang meninggal di Cemoro Sewu, kemarin. Foto/Istimewa

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar mengingatkan potensi cuaca ekstrim akhir-akhir ini di Gunung Lawu. Para pendaki pun diimbau untuk berhati-hati jika melakukan pendakian.

Dinas juga memutuskan memperketat jalur pendakian Gunung Lawu yang melewati pos pendakian wilayah Karanganyar yakni Pos Cemoro Kandang dan Pos wilayah Candi Cetho.

Imbauan itu dilontarkan Kepala Dinas Pariwisata Karanganyar, Titis Sri Jawoto menyusul insiden tewasnya pendaki Sena Angga (26) warga asal Wonogiri yang tewas di pos Cemoro Sewu, Magetan, Jatim kemarin.

Sena tewas meski sebenarnya sudah ada sinyal indikasi berbahaya yakni fisik lemah saat mau naik dari pos pertama.

Titis mengatakan atas insiden itu pihaknya memang memperketat pendakian.

Yakni dengan memberlakuan kuota bagi pendaki maksimal dibatasi hanya 350 orang saja per pos pendakian Cemoro Kandang dan Pos Cetho. Pembatasan dilakukan agar longgar dan memudahkan pemantauan.

“Apalagi saat ini cuaca tidak bersahabat dan sangat dingin maka segala upaya kita lakukan. Dinamika kondisi cuaca Gunung Lawu naik turun dan juga potensi kabut ekstrem. Maka langkah preventif itu sangat penting sebelum terjadi banyak korban lagi,” paparnya Rabu (26/8/2020).

Menurut Titis pemberlakuan kuota pendakian itu juga diberlakukan berdasar sikon yang ada.

Sehingga bisa berubah ditambah lebih dari 350 orang atau justru dikurangi menjadi dibawah 300 orang per hari.

“Secara periodik sikon Gunung Lawu boleh dikata ada masa aman dan masa berisiko semua terkait cuaca dan medannya,” ungkapnya.

Selain soal pemberlakuan kuota pendakian, pihaknya berkordinasi dengan semua relawan Gunung Lawu wilayah Karanganyar.

Yakni agar memperketat lakukan sosialisasi teknis secara komprehensif kepada semua pendaki agar taat terhadap intruksi yang diberikan oleh tim relawan.

“Pembekalan komprehensif itu terutama warning pada pendaki agar patuh. Karena jika nekad melanggar terutama rute pendakian maka risikonya fatal tersesat dan berpotensi menyebabkan kematian,” serunya.

Titis berharap kejadian khusus tewasnya pendaki asal Wonogiri bisa dijadikan pelajaran berharga. Yakni siapapun yang mau mendaki Gunung Lawu fisiknya harus fit 100 persen dan jangan nekad mencoba ketika fisik lemah karena risiko fatal. Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com