
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus perampokan uang Rp 80 juta di mobil pejabat Dinas Pertanian Sragen, Sutrisno (49) yang diparkir di dekat Warung Sate Kelinci Mahbang Sambungmacan, Senin (10/8/2020) siang menguak fakta baru.
Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo memastikan pelaku terlebih dahulu menguntit dan mengintai pelaku sebelum menjalankan aksinya.
Menurutnya, biasanya modus perampok dengan pecah kaca mobil yang menyasar nasabah bank, melibatkan sindikat. Mereka cenderung berbagi tugas mulai dari memetakan, menggambar situasi dan menguntit sasaran sebelum beraksi.
“Pasti itu (sudah nguntit). Sindikat ini ini kan cara bermainnya sudah rapi. Ada yang sebagai menggambar lapangannya, eksekutornya dan lain-lain,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (11/8/2020).
AKBP Raphael menguraikan meski beraksi di Sragen, tidak menutup kemungkinan pelaku adalah pemain luar atau bukan orang Sragen.
Sebab biasanya kasus modus pecah kaca lebih banyak melibatkan sindikat lintas atau luar daerah.
“Masih kita dalami terus. Ini tim masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus itu,” tukasnya.
Di sisi lain, uang Rp 80 juta yang baru diambil dari Bank Mandiri Sragen itu ternyata bukan uangnya sendiri. Akan tetapi, uang itu adalah uang dana bantuan Gerakan Percepatan Olah Tanah (GPOT) dari pusat yang akan diberikan kepada kelompok penerima besok pagi.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari mengatakan, uang yang dicuri merupakan uang dinas yang berasal dari dana pusat. Uang tersebut rencananya akan dibagikan kepada kelompok penerima esok hari.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com