JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kabar Terbaru, Sekolah Tatap Muka Sragen Dimulai Besok Pagi. Hanya 63 TK, SD dan SMP Saja, Selebihnya Tetap Jalankan Pembejaran Metode Ini!

Ilustrasi Siswa SD
   
Ilustrasi Siswa SD

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Sragen memastikan pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah akan digelar mulai besok, Senin (31/8/2020).

Namun, pembelajaran tatap muka hanya akan diterapkan secara simulasi di 63 sekolah terlebih dahulu. Sekolah-sekolah itu tersebar di 20 kecamatan dengan masing-masing kecamatan ditunjuk 3 sekolah mulai TK, SD dan SMP.

“Jadi pembelajaran tatap muka besok pagi itu adalah simulasi dan diterapkan baru di 63 sekolah dulu. Masing-masing kecamatan ditunjuk satu sekolah TK, SD dan SMP. Nah, sisanya tetap belajar di rumah sambil menunggu perkembangan,” papar Sekda Sragen, Tatag Prabawanto, Minggu (30/8/2020).

Ia menguraikan simulasi di 63 sekolah itu nantinya akan dilihat dalam beberapa waktu dan dilakukan evaluasi oleh dinas terkait. Soal berapa lama simulasi digelar, hal itu tergantung teknis dari dinas.

Hasil evaluasi dari pembelajaran tatap muka di 63 sekolah itu akan dijadikan pertimbangan untuk mengambil kebijakan lebih lanjut terhadap kegiatan belajar mengajar secara umum.

“Kalau hasil evaluasinya ternyata sudah siap dan aman, nanti akan dilanjutkan termasuk sekolah di luar 63 itu. Jadi untuk sekolah yang lain menunggu hasil evaluasi simulasi ini dulu,” terangnya.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, Suwardi menyampaikan pihaknya sudah mengirimkan edaran ke sekolah-sekolah terkait perkembangan ini.

Berdasarkan edaran tersebut, terdapat 63 sekolah dari seluruh wilayah Sragen, yang pada 31 Agustus akan diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka.

“Sambil menunggu situasi covid-19 berkurang, untuk sementara kebijakan yang diambil adalah piloting saja. Menunjuk masing-masing kecamatan ada tiga sekolah, yakni TK, SD dan SMP,” paparnya.

Ia menjelaskan dinas sudah menunjuk tiga sekolah baik negeri maupun swasta di 20 kecamatan di Sragen. Khusus untuk Kecamatan Sragen Kota, ada enam sekolah yang diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Pelaksanaan sekolah tatap muka pun dilaksanakan dengan catatan bahwa rang tua siswa mengizinkan anaknya untuk sekolah tatap muka.

Suwardi menguraikan untuk memastikan keamanan siswa saat belajar tatap.muka, sekolah wajib memiliki thermogun, disinfektan, wastafel dan masker untuk mengurangi resiko potensi.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Kemudian dilakukan pembatasan durasi pembelajaran. Nantinya siswa hanya masuk tiga kali dalam sepekan dan mengikuti 50 persen dari jumlah rombel. Dengan pembatasan ini maksimal hanya 4 jam pelajaran di sekolah.

”Disiapkan menjadi separuh kelas agar bisa jaga jarak. Separuh itu jika SMP maksimal 16 anak karena biasanya 32 anak. Sedangkan SD maksimal 14 anak karena rombel ada 28. Sedangkan TK dan PAUD hanya 5 anak,” terang Suwardi.

Dia menegaskan secara teknis juknisnya nanti mengikuti masing-masing sekolah.
Lantas jika dari orang tua belum memperbolehkan dilakukan tatap muka, maka tetap dilayani pembelanjaran dengan daring.

Suwardi menyampaikan selama pembelajaran daring diakui memang masih banyak kendala. Banyak yang menginginkan dilakukan pembelajaran tatap muka. Namun dinas juga tidak boleh gegabah dalam mengambil tindakan.

”Kita dorong untuk anak juga membawa bekal dari rumah. Menghindari kekhawatiran berkerumun di tempat jajanan. Kita menghindari sekolah jadi klaster baru. Kami siap dengan apapun keputusannya namun juga langkah ini tetap dilakukan evaluasi dan diawasi,” tukasnya. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com