KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 25 awak tenaga magang kapal barang May Nur Alia milik perusahaan PT Gurita Lintas Samudra hilang sudah lebih dari setahun ini tepatnya 25 Agustus 2019.
Dari konfirmasi keluarga, KNKT menduga kapal tersebut tenggelam namun hingga kini kasus itu sama sekali belum pernah mencuat di berita media apapun.
Dari 25 orang tenaga magang kapal hilang tersebut salah satunya adalah warga Karanganyar yakni Febry Hariyanto (23) warga Dusun Serut Desa Sroyo Rt01/06 Jaten, Karanganyar.
Febry adalah siswa Akademi Pelayaran Niaga Indonesia Akpelni Semarang yang bersama 4 orang temannya siswa Akpelni Semarang yang juga sama-sama hilang sampai sekarang.
Supriyono (56) orang tua korban mengatakan kelima keluarga terus berkomunikasi melacak mencari keberadaan anaknya masing-masing tetapi buntu tidak mendapatkan jawaban.
“Kelima orang tua korban termasuk saya pernah diundang ke Maluku oleh pihak kapal juga KNKT. Namun juga tidak ada kejelasan apalagi kepastian dimana awak kapal sebanyak 25 orang itu,” ujarnya sambil menangis, Sabtu (29/8/2020).
Supriyono bercerita dirinya bersama empat orang tua korban juga sempat mengurus ke Akpelni Semarang. Namun sama juga Akpelni mengaku tidak tahu.
Kini, setelah setahun usaha tidak membuahkan hasil akhirnya Supriyono mengadu pada Paryono Anggota Komisi Dua DPR RI dari PDIP yang juga mantan Wakil Bupati Karanganyar.
Supriyono berharap Paryono yang merupakan tokoh itu bisa membantu menyampaikan pada Presiden Jokowi agar kasus ini diusut tuntas.
“Febry itu satu-satunya anak saya terus harus bagaimana ini,” urai Supri.
Anggota Komisi II DPR RI, Paryono mengaku terharu dengan kisah yang dialami Supriyono.
Pihaknya menyayangkan ketidakjelasan dari perusahaan kapal dan juga dari Akpelni yang hingga kini tidak bisa memberikan kepastian keberadaan 25 nyawa anak kapal.
Apalagi lanjut Paryono kasus ini sama sekali belum pernah mencuat sekalipun di media.
“Pihak keluarga hanya ingin meminta kepastian tapi hingga sekarang. Mestinya pihak terkait bersikap profesional lah berikan kejelasan,” ujarnya. Beni Indra