JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Mulai Beroperasi di Masa Pandemi, Becak Wisata Alun-alun Kidul Diberlakukan Ganjil Genap

Pelaku becak wisata di Alun-alun Kidul Yogyakarta berlakukan Genap-ganjil untuk operasional, Kamis (13/8/2020) / tribunnews
   

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Objek wisata di Alun-alun kidul (Alkid), Yogyakarta kembali menggeliat. Salah satunya, pelaku becak wisata mulai kembali beroperasi.

Hanya saja, di masa pandemi Covid-19 saat ini, dan dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), para pemilik becak wisata berlakukan genap-ganjil agar pendapatan merata.

Koordinator Komunitas Sepeda Wisata (Kasta) Alkid Yogyakarta, Tejo Kahono manyampaikan sebenarnya pembukaan sepeda wisata sudah dimulai sejak 1 Juli lalu.

Namun demikian, kunjungan wisatawan baru terasa akhir-akhir ini.

Agar operasional berjalan kondusif, para pemilik becak dan sepeda wisata sepakat berlakukan genap-ganjil.

“Jadi misalnya malam ini yang beroperasi yang nomor ganjil. Besok ya gantian yang nomor genap,” katanya saat ditemui Tribunjogja.com, Kamis (13/8/2020).

Baca Juga :  Terlibat Keributan Antarkelompok di Yogya, Polisi Amankan Seorang Pemuda Berikut Gesper Besi

Tejo menambahkan, total becak wisata yang tergabung di Kasta sekitar 112 unit.

Ia mengaku tenang setelah beberapa bulan terakhir tidak ada pemasukan sama sekali.

“Ya lumayan tenang karena mulai ada penghasilan. Masak iya harus mengandalkan bantuan terus,” tegas dia.

Beroperasinya kembali becak wisata ini merupakan anjuran dari Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kota Yogyakarta, dan disepakati oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

“Anjuran genap ganjil ini berdasarkan kesepakatan pemerintah dan gubernur. Nah sekarang yang keluar hanya separuh. Ya sekitar 60 an,” imbuh dia.

Baca Juga :  Dalam Dua Setengah Bulan, 56 Warga Sleman Terjangkit DBD

Tejo menyadari, di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini animo masyarakat tidak seramai hari-hari sebelum pandemi.

Mereka pun bergotong royong untuk menghidupkan ekonomi antar sesama pemilik becak wisata.

“Ya kami bergabung, uangnya dia ya uang yang lain. Jadi misalnya saya dapat tarikan, uangnya dikumpulkan terus dibagi rata ke teman lain yang tidak mendapat penumpang,” ujar Tejo.

Sekali jalan wisatawan hanya ditarif biaya sebesar Rp 50.000 untuk becak ukuran besar, dan Rp 30.000 untuk becak ukuran kecil.

“Harapannya ya bisa kembali normal seperti dulu lagi. Supaya ramai dan mencukupi hidup,” tandasnya.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com