JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Waduh, Dari Jumlah Kartu Tani di Wonogiri Sebanyak 176 Ribu, Ternyata Baru Dimanfaatkan 70 Ribu, ini Penyebabnya

Ilustrasi rakor pertanian di Wonogiri
   
Ilustrasi rakor pertanian di Wonogiri

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM
Dari total 176.000 kartu tani di Wonogiri, ternyata baru dimanfaatkan sekitar 70.000. Penyebabnya masih banyak petani belum terbiasa menggunakan pola sebagaimana ditetapkan dalam sistem kartu tani.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo menegaskan terkait penyaluran pupuk menggunakan sistem kartu tani itu hingga saat ini petani terus diberi pemahaman. Selama tiga tahun menjalankan sistem tersebut, ada sekitar 176.000 kartu tani yang dibagikan. Tapi petani yang menggunakan kartu tani baru sekitar 70.000 orang.

“Total 176 ribu tapi baru digunakan 70 ribu. Petani kita masih banyak yang terbiasa menggunakan pola lama dalam mendapatkan kebutuhan pupuk, tidak seperti dalam sistem kartu tani,” jelas Joko, Rabu (26/8/2020).

Baca Juga :  Daftar Objek Wisata di Wonogiri yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Lebaran 2024, ada Kuliner Juga Loh

Pria yang akrab disapa Jekek ini mengatakan, butuh waktu dan kerja keras agar petani beradaptasi dengan pola baru. Petani sudah terbiasa membeli pupuk tanpa kartu tani selama bertahun-tahun, kemudian ada kebijakan baru tentunya perlu penyesuaian.

Selain itu, pihaknya telah mengambil kebijakan mengantisipasi terjadinya kelangkaan. Ada indikasi beberapa daerah berpotensi terjadi kelangkaan pupuk.

Pihaknya bersama Dinas Pertanian, Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian dan Perdagangan, dan kelompok tani berunding, menghitung ulang kuota ketersedian pupuk.

Baca Juga :  SDIT Nur Rohman Slogohimo Wonogiri Gelar Sosialisasi Anti Bullying

“Ini sebagai upaya antisipasi agar tidak terjadi kekurangan. Jika ada kelangkaan akan direalokasi. Intinya kami ambil kebijakan untuk memetakan ulang distribusi pupuk,” kata dia.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Wonogiri Safuan, berujar pada 2019 Wonogiri mendapat jatah pupuk sekitar 48.000 ton. Namun pada 2020 hanya mendapat sekitar 46.000 ton. Jadi ada selisih hampir 2.000 ton dan akan diusulkan ke provinsi. Aria

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com