JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Duh, Penyebaran Covid-19 Klaster Layatan di Plupuh Sragen Meluas ke Penjual Jus. Pasien Pemicu Klaster Sempat Beli Jus, Penjual Jusnya Akhirnya Ikut Positif, Pemdes Sesalkan Dinas Tak Beritahu Sejak Swab

Mobil ambulans Pemkab saat menjemput warga-warga di Plupuh klaster layatan untuk swab di Technopark beberapa hari lalu. Foto/Wardoyo
   
Mobil ambulans Pemkab saat menjemput warga-warga di Plupuh klaster layatan untuk swab di Technopark beberapa hari lalu. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penyebaran virus corona atau covid-19 dari pedagang sayur berinisial Ny D (32) di Desa Cangkol, Plupuh, ternyata meluas.

Tidak hanya menulari warga yang hadir di layatan kakaknya, Ny D ternyata juga sudah menulari pedagang jus berinisial R (20) asal Desa Plupuh, Plupuh, Sragen.

“Setelah ditracking oleh petugas, Bu D menjawab sudah salaman sama ini, sama ini dan pernah beli jus di warung Mbak R di Plupuh. Akhirnya ditotal ada 21 orang yang diswab waktu itu dan 15 orang dinyatakan positif mayoritas orang yang di layatan itu. Termasuk Mbak R yang sempat dibeli jusnya, juga ikut masuk positif,” papar Kades Cangkol, Suwandi, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , kemarin.

Suwandi menguraikan Ny D dinyatakan positif setelah ikut diswab bersama putrinya yang reaktif saat dirapid tes di RS Assalam Gemolong.

Celakanya, tidak ada pemberitahuan dari dinas terkait maupun Puskesmas ke pihak desa soal Ny D yang telah diswab.

Sehingga setelah menjalani swab sampai menunggu hasilnya keluar, Ny D masih beraktivitas dan berinteraksi dengan masyarakat termasuk hadir di layatan.

Sampai akhirnya kegegeran pun muncul setelah hasil swab keluar dan Ny D dinyatakan positif pada Jumat (4/9/2020). Kemudian hasil swab lanjutan menunjukkan 15 orang yang hadir di layatan dan penjual jus yang didatangi Ny D akhirnya ikut positif.

“Kami menyayangkan sikap dinas yang tidak menyampaikan ke desa kalau Ny D habis diswab padahal putrinya sudah reaktif. Harusnya setelah diswab kan isolasi mandiri di rumah sambil menunggu swab. Kalau kami diberitahu, minimal kan bisa ikut mengawasi agar isolasi mandiri. Dari pemerintah desa dari awal tidak diberitahu, kemarin saya juga ngeluh sama bu bidan kenapa Bu D kemarin diswab nggak pada ngerti, dia juga sampai ikut layat, bu bidan juga diam saja,” tukas Kades.

Baca Juga :  Paguyuban Sahabat Dangkel Bagikan Paket Sembako di Bulan Ramadhan 1445 H Untuk Masyarakat Miskin dan Kurang Mampu Hingga Anak Yatim di Sragen, Kades Purwosuman: Paguyuban Yang Kompak dan Solid Membantu Warga

Ia berharap kejadian itu menjadi pembelajaran kepada semua pihak agar terbuka dalam menyampaikan data dan informasi utamanya terkait covid-19.

Sebab dengan terbuka maka semua bisa saling mengontrol dan minimal membuat antisipasi agar penyebaran virus bisa dicegah.

“Yang meninggal itu kakaknya Bu D. Sebetulnya di layatan itu, Bu D tidak among tamu tapi ya nangis di dalam terus pada ngerubung kayak gitu. Kemarin ditanya sudah salaman sama siapa saja di layatan, dia jawab ya sudah salaman dengan banyak orang. Setelah tahu hasil tracing ada 15 yang positif, warga kemarin jadi ketakutan dan sempat pada nggak mau diswab dari tracing lanjutan. Kalau kayak gini, kami yang susah,” tukasnya.

Kades menambahkan saat ini, situasi di desanya sudah agak kondusif setelah sempat dilanda keresahan setelah ada 15 warga positif dari klaster layatan.

Beberapa gang-gang kecil di tempat para warga positif memang masih diperketat untuk mengantisipas penyebaran virus tidak meluas.

“Himbuan saya sebagai pemangku wilayah, patuhi aturan protokol kesehatan yang sudah disampaikan dari pemerintah. Memang saat ini agak susah, warga juga kadang jarang yang pakai masker. Kadang diminta jaga jarak juga agak susah. Mudah-mudahan dengan kejadian ini, semua bisa lebih waspada dan menaati protokol kesehatan,” tandasnya.

Baca Juga :  Polda Jateng Gunakan Helikopter Untuk Pengecekan Persiapan Mudik Lebaran 2024 Dan Mendarat di Polres Sragen Cek Kesiapan Anggota

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto mengatakan dari hasil tracing kontak erat di klaster layatan Plupuh dan beberapa titik kasus positif lainnya, ada sekitar 165 orang lebih yang terlacak kontak erat dan sudah diswab.

“Besok lebih banyak lagi yang kita swab. Ada 200 orang lebih,” tandasnya. Wardoyo

Berikut Daftar 15 Warga Plupuh Yang Positif dari Klaster Layatan di Desa Cangkol Plupuh:

1. M. N 3 Cangkol RT 02, Plupuh Kontak Erat D
2. E Y 17 Cangkol RT 02, Plupuh Kontak Erat D
3. A 9 Cangkol RT 02, Plupuh Kontak Erat D
4. N 40 Cangkol RT 02, Plupuh Kontak Erat D
5. S 52 Cangkol RT 02, Plupuh Kontak Erat D
6. S 59 Cangkol RT 02, Plupuh Kontak Erat D
7  S S 40 Cangkol RT 02, Plupuh Kontak Erat D
8. N M 30 Sambirejo RT 12, Plupuh Kontak Erat D
9. S H A 1 Sambirejo RT 12, Plupuh Kontak Erat D
10. S M N 29 Sambirejo RT 12, Plupuh Kontak Erat D
11. R S 20 Jono RT 07, Plupuh Kontak Erat D
12.K 49 Gambiran RT 02, Cangkol, Plupuh Kontak Erat D
13.N A 25 Geneng RT 07, Plupuh Kontak Erat D
14  K A J 4 Geneng RT 07, Plupuh Kontak Erat D
15. R K 32 Plupuh RT 06, Plupuh Kontak Erat
Sumber: Gugus Tugas Covid-19

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com