JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Lagi, 3 Pembeli Soto di Umbulharjo Yogya Dinyatakan Positif Covid-19

Ilustrasi virus corona. Pixabay
   

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –  Lagi, sedikitnya tiga orang pembeli warung soto Lamongan di Umbulharjo, Kota Yogyakarta dinyatakan positif Covid-19.

Untungnya, dari klaster penularan tersebut, 10 anggota keluarga dari pemilik warung dinyatakan sembuh.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, dengan tambahan tiga orang pembeli per Rabu (9/9/2020), maka secara total terdapat 23 yang terpapar Covid-19 dari klaster ini, meski beberapa dia
antaranya telah sembuh.

“Jadi, dari pembeli totalnya sejauh ini ada delapan orang. Tiga orang warga Bantul, satu warga Magelang dan empat warga Yogyakarta,” ujarnya.

Kasus Kota Baru

Sebaran Covid-19 di wilayah Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta meluas dalam sekejap, hingga memunculkan sembilan kasus sekaligus.

Namun, Pemkot setempat sampai sejauh ini belum menetapkan sebaran tersebut sebagai klaster penularan baru.

Baca Juga :  Gagal Curi Motor di Rusunawa di Yogya, Remaja Asal Semarang Ini Diarak Massa ke Kantor Polisi

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, kasus ini bermula dari salah seorang warga berusia 81 tahun yang meninggal pada 26 Agustus silam.

Kemudian, dua hari berselang, yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19.

“Setelah dilakukan tracing, ternyata satu anak dan dua cucunya juga kena. Anaknya ini seorang aktivis kampung, yang punya mobilitas tinggi, sehingga kontak erat dengan banyak orang. Selama ini dia ikut dalam upaya pencegahan Covid-19 di wilayahnya,” ujarnya, Rabu (9/9/2020).

Dari daftar kontak erat tersebut, ditemukan nama Lurah Kotabaru, Ketua RW dan Satlinmas, yang mengaku pernah kontak erat dengan yang bersangkutan.

Pria yang juga menjabat Wakil Wali Kota tersebut berujar, sampai sejauh ini pihaknya belum bisa menyimpulkan asal sebaran Covid-19 di kawasan Kotabaru.

Baca Juga :  Lakukan Tindakan Asusila di Sekolah, 2 Guru Berstatus PPPK di Gunungkidul Dipecat

Walaupun kemunculannya diawali dari kasus pasien meninggal 81 tahun, belum tentu dirinya yang menularkan virus.

“Yang berpotensi itu kan dari anaknya yang aktivis. Kita belum tahu apakah dia yang menulari keluarganya, atau malah dia yang tertular dari keluarganya. Tapi, kita dapat informasi, kalau keluarga ini sempat menerima tamu ya, anaknya, dari Jakarta,” terangnya.

Lebih lanjut, Heroe menegaskan, meski sebaran kasus di Kotabaru ini tergolong masif, Pemkot Yogyakarta hingga sekarang belum menetapkannya sebagai klaster baru.

Ia menandaskan, keputusan terkait penetapan klaster ini masih menunggu hasil tracing dan swab lanjutan.

“Sekarang belum, karena semua masih berasal dari aktivis itu. Jadi, baru bisa disebut klaster kalau nanti ada pegawai kelurahan, atau orang di lingkungan RW yang kena. Nah, baru itu bisa dikatakan klaster,” pungkasnya.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com