JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

DPRD Karanganyar: Kami Heran Petani Benar-Benar Menjerit Pupuk Langka, Tapi Dinas Bilang Stok Aman-Aman Saja!

Audiensi kelangkaan pupuk di DPRD Karanganyar, kemarin. Foto/Beni
   

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Sekitar 70 petani yang tergabung dalam Aliansi petani dan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM menggeruduk DPRD setempat, Selasa (1/12/2020).

Mereka menyampaikan keluhan soal kartu tani dan kelangkaan pupuk yang terjadi di Karanganyar saat ini.

Acara audiensi yang berlangsung hingga hampir empat jam itu pun berakhir tanpa kesepakatan apapun. Pasalnya Kadinas Pertanian Karanganganyar Siti Maesyaroh menegaskan bahwa stok pupuk di gudang masih utuh sebanyak 18.000 ton dan baru terserap 82% saja.

Artinya lanjut Siti Maesyaroh bahwa stok pupuk itu masih aman tidak langka. Bahkan dirinya juga tidak percaya jika pupuk di Karanganyar mengalami kelangkaan.

Stok pupuk itu terhitung baru terserap 82% sehingga masih aman saja,” katanya di hadapan audiensi tersebut.

Pada audiensi yang dipimpin Ketua Komisi B DPRD Karanganyar AW Mulyadi itu, ia menyebutkan suara petani di Karanganyar benar-benar resah merasakan kelangkaan pupuk.

Untuk itu AW mengingatkan kepada Dinas Pertanian agar kembali melakukan cek dan ricek pengawasan yang benar agar tidak terjadi disinformasi.

“Kami heran petani benar-benar menjerit yang mengalami kelangkaan pupuk namun klaim Dinas Pertanian Karanganyar kok stok pupuk masih aman saja,” tandasnya.

Sedangkan mengani problem kartu tani diketahui banyak petani yang mendesak Dinas Pertanian Karanganyar bergerak langsung membantu petani untuk bisa mendapatkan kartu tani.

Pasalnya banyak petani yang tidak mau  mengeluh kartu tani karena birokrasi yang ribet.

Padahal kartu tani berperan penting sebagai syarat utama mengambil jatah pupuk bersubsidi. Problem berikutnya adalah keresahan para petani penggarap yang berprofesi sebagai petani tetapi tidak memiliki lahan.

“Di Karanganyar ini jumlahnya sangat banyak para petani penggarap yang tidak memiliki kartu tani. Lalu bagaimana solusinya,” ujar Sugi Wage, Ketua Kelompok Tani Ngudi Utomo Mojogedang.

Menurut Sugi mestinya harus ada jalan lain bagi petani penggarap untuk mendapatkan akses kartu tani karena jumlah petani penggarap ini sangat banyak.

Menanggapi itu, Kadinas Pertanian Karanganyar Siti Maesyaroh menegaskan agar petani meminta surat pernyataan dari Kepala Desa setempat yang menerangkan bahwa petani itu adalah penggarap.

“Jika petani penggarap mau melakukan itu kami akan mengupayakan jalan darurat melaui RDKK agar tetap bisa mendapatkan kartu tani,” tandasnya. Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com