JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Luhut Minta Tak Ada Lagi Kerumunan Massa Gara-gara Kasus Covid-19 Kian Melonjak

Luhut Panjaitan / tempo.co
ย ย ย 

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lonjakan kasus positif Covid-19 yang terjadi di DKI Jakarta dan Provinsi Bali sampai akhir November 2020 ini, menjadi perhatian serius bagi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,ย Luhut Binsar Pandjaitan.

Karena itu, dia meminta agar semua tidak lagi mengizinkan masyarakat untuk berkumpul dalam jumlah besar.

Hal ini menyusul naiknya angka terkonfirmasi positif Covid-19 yang melambung di DKI Jakarta dan Bali pasca libur panjang akhir Oktober 2020.

โ€œSaya ingin kita semua bersepakat jangan ada kerumunan lagi dengan alasan apapun untuk beberapa waktu ke depan,โ€ kata Luhut kepada para kepala daerah, Pangdam, serta Kapolda yang hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Virtual Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta dan Bali, Senin (30/11/2020).

Arahan tersebut diutarakan setelah Luhut melihat adanya lonjakanย kasusย Covid-19ย di DKI Jakarta dan Bali.

Pada periode 25-30 November 2020 angka terkonfirmasi positif di Ibu Kota sebanyak 8.598 kasus, dari sebelumnya 5.168 kasus pada periode 28 Oktober – 3 November 2020.

Baca Juga :  PPP dan TPN Ganjar-Mahfud Ajukan Gugatan PHPU di MK Hampir Bersamaan

Sementara di Bali kasus Covid-19 naik dari 386 kasus pada periode 28 Oktober-3 November 2020 menjadi 823 kasus pada 25-30 November 2020.

Dalam rakor jugaย Luhut meminta agar Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan saling mengecek ketersediaan obat yang ada di daerah.

Ia ingin agar Kemenkes memastikan kapasitas ICU dan isolasi di RS mencukupi untuk perawatan pasien Covid-19.

Khusus wilayah Bali, Luhut meminta agar pemerintah daerah menambah fasilitas isolasi terpusat terutama di Tabanan.

“Kalau di kabupaten, hotel tidak cukup ya geserlah. Yang penting pisahkan secepatnya dari keluarga yang masih sehat,โ€ ujar dia.

Ia pun mencontohkan wisma atlet di DKI Jakarta yang telah beroperasi dengan cukup baik.

Pada rapat tersebut, Anies Baswedan menyampaikan bahwa dua minggu pasca libur panjang pada tanggal 28 Oktober hingga 1 November terdapat kenaikan kasus Covid-19 terutama klaster keluarga.

Berdasarkan pelacakan dan penelusuran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mayoritas keluarga tersebut bepergian ke Bandung, Semarang, Lampung dan beberapa tempat di Jawa Timur.

Baca Juga :  Hakim MK Diminta Tak Hanya Periksa Perbedaan Perolehan Suara, Todung: Pemilu Kali Ini Dipenuhi Berbagai Pelanggaran

Dengan munculnya klaster keluarga, dia berharap agar pemerintah pusat meninjau ulang kebijakan libur bersama saat akhir tahun.

Sedikit berbeda dengan DKI Jakarta, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Provinsi Bali meningkat terkait gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

“Jadi di kami Pilkada penyumbang kasus terkonfirmasi positif terbesar. Dari KPPS banyak ditemukan kasus positif. Lalu kami lakukan tracing lebih luas,” tutur Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra.

Selain itu, kata dia, pada pekan ini Pemprov Bali juga melakukan penelusuran ke seluruh pelaku jasaย  pariwisata.

“Dari mereka ditemukan beberapa kasus positif,” kata dia.

Terkait hal itu, Luhut meminta kepada semua pihak yang berwenang untuk turut mengevaluasi pelaksanaan Pilkada dan dampakย libur panjangย pada akhir Oktober terhadap peningkatan kasus terkonfirmasi positif dan angka kematian.

Hasil tersebut menurutnya penting untuk menentukan kebijakan libur panjang akhir tahun.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com