JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Satgas Covid-19: Yogya Tak Lagi Terapkan Swab Test untuk Kontak Erat Pasien Covid-19

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi / tribunnews
   

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski Pemkot Yogyakarta tidak lagi menerapkan swab test untuk kontak erat pasien Covid-19.

Meski demikian, isolasi mandiri tetap dilakukan dengan pengawasan dari Puskesmas lingkungannya.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Menurutnya, kebijakan itu mulai diterapkan per 28 Desember lalu.

Sehingga, tambahnya, swab test hanya dilakukan untuk kontak erat yang menunjukkan gejala.

“Memang yang diswab adalah mereka yang bergejala. Jadi, yang bergejala ringan pun bisa diswab juga ya,” cetus Heroe, ketika dikonfirmasi Selasa (29/12/2020) siang.

Ia menjelaskan, semua orang yang merasa punya kontak erat dengan kasus positif, baik bergejala, maupun tidak, memang tindakan pertama yang dilakukan adalah isolasi mandiri di rumah masing-masing jika ada ruangan memadahi.

Baca Juga :  Korsleting Saluran Freon AC, Bus PO Haryanto Ludes Terbakar, 10 Penumpang Selamat

“Kalaupun tidak, pasti ada fasilitas yang bisa menampung untuk isolasi mandiri. Jadi, harapannya yang tidak bergejala itu isolasi mandiri di selter, atau di rumah,” jelasnya.

Kemudian, Heroe menyampaikan, masyarakat harus paham bahwa swab test lebih efektif dilakukan 14 hari setelah yang bersangkutan dinyatakan kontak erat.

Pasalnya, ketika swab test dilakukan terlalu cepat, hasilnya tak valid.

“Karena siklus virus itu kan 14 hari. Artinya, kalau sebelum 14 hari dan kita melakukan swab test, banyak didapatkan hasil negatif,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan, meski kontak erat tanpa gejala tak lagi diswab, pemantauan Puskesmas tetap dilakukan.

Baca Juga :  4 Hari Usai Jambret Dompet di Sleman, Pria Kulonprogo Ini Dibekuk Polisi

Sehingga, kesehatan yang bersangkutan terdeteksi.

“Karena kalau di tengah (isolasi mandiri) dia menunjukkan gejala, akan bebeda perlakuannya ya,” ungkapnya.

Ia menyampaikan, selama ini, Kota Yogyakarta sudah lebih selektif dibanding kabupaten lain di DIY, dalam menentukan kontak erat mana saja yang harus diswab.

Dalam artian, Puskesmas tak bisa mengambil keputusan sepihak.

“Di Kota yang menentukan swab atau tidak kan bukan hanya Puskesmas, tapi juga dari Dinas Kesehatan. Ada matriks yang harus dilaporkan ke kami, kemudian ditentukan kapan harus swab test,” pungkas Emma.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com