JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah

Viral Video Adzan Seruan Jihad, Salah Satunya Ternyata di Majalengka. Para Pelaku Sudah Minta Maaf, Tapi..

Tangkapan layar tujuh warga Majalengka memberikan pernyataan permohonan maaf atas video adzan jihad yang sempat viral di media sosial. Foto: Instagram
   

MAJALENGKA, JOGLOSEMARNEWS.COM Beberapa waktu lalu sempat viral video yang memperlihatkan rekaman sejumlah adzan yang mengganti kalimatnya dengan seruan jihad. Salah satunya ternyata direkam di Majalengka, tepatnya di Desa Sadasari, Kecamatan Argapura.

Aksi adzan dengan seruan jihad tersebut dilakukan oleh tujuh orang. Dalam video yang viral itu salah satunya memperlihatkan tujuh orang, dengan salah satu di antaranya mempraktikkan adzan, sementara enam lainnya mengikuti.

Kemudian saat bagian adzan yang seharusnya mengucapkan kalimat “hayya ‘alas-shalah” yang berarti mengajak untuk menjalankan ibadah sholat, diubah menjadi “hayya ‘alal-jihad” yang berarti mengajak berjihad.

Tak hanya mengubah kalimat dalam adzan, para pelaku juga tampak sambil membawa senjata tajam berupa parang dan golok. Mereka pun mengacungkan senjata atajam itu ke atas saat menyerukan ajakan berjihad.

Video tersebut menjadi viral hingga salah seorang warga mengenali pelaku. Enam orang di antaranya diketahui kemudian merupakan warga Desa Sadasari, sementara seorang lainnya adalah warga Desa Kumbung, Kecamatan Rajagaluh.

Permohonan Maaf

Tak lama setelah video tersebut viral dan menjadi perbincangan di Majalengka, ketujuh pelaku akhirnya membuat video permohonan maaf. Mereka mengakui bahwa perbuatan mereka adalah hal yang salah dan meminta maaf secara terbuka.

Baca Juga :  Usai Laporkan Dugaan Perselingkuhan Suami, Isteri TNI Ini Malah Jadi Tersangka, Begini Penjelasan Polda Bali

Mereka juga membuat surat pernyataan dan ditandatangani di atas materai dengan disaksikan Plt Kepala Desa Sadasari Abdul Miskad dan sejumlah saksi di Balai Desa.

“Melalui surat pernyataan ini kami, tujuh orang memohon maaf kepada semua pihak, atas video yang sempat viral sebelumnya. Permohonan maaf ini kami sampaikan kepada warga Desa Sadasari, pemerintah desa dan seluruh umat Islam di seluruh Tanah Air,” ujar Anggi Wahyudin, salah seorang pelaku adzan didampingi enam pelaku lainnya saat membacakan surat pernyataan maaf.

Ia mengakui jika video yang mereka buat mengandung isu SARA dan agama. Namun mereka mengaku dalam pembuatannya tidak disertai niatan untuk menyerang pihak manapun.

“Kami tidak bermaksud memfitnah, menuduh, menyerang pihak manapun. Jika ada pihak yang merasa risih dan tidak nyaman, kami memohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam dan kami mengaku bersalah,” lanjut Anggi.

Mereka pun mengaku telah berbuat khilaf dan berjanji tidak mengulangi hal serupa serta meminta kepada masyarakat agar mau memaafkan kesalahan mereka. “Kami berharap agar semua pihak dan umat Islam secara keselurahan memaafkan kesalahan kami,” pungkasnya.

Baca Juga :  Bawa 7 Penumpang Termasuk Pasien, Ambulan Ini Tertimpa Pohon Tumbang dan Material Tanah Longsor di Tana Toraja, Begini Nasibnya

Terpisah, Bupati Majalengka Karna Sobahi menjelaskan, pihak Pemkab langsung bergerak cepat menyikapi video viral adzan yang dilakukan warganya. Ia pun bersyukur karena para pelaku telah mengakui kesalahan dan menyampaikan permohonan maaf secara lisan maupun tertulis.

“Alhamdulilah, mereka kini telah menyatakan permintaan maaf kepada masyarakat secara terbuka. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi,” kata Karna, Rabu (2/12/2020).

Masih dalam Penyelidikan

Akan tetapi, meski para pelaku telah mengaku dan meminta maaf, Polres Majalengka menegaskan akan tetap melanjutkan penyelidikan atas kasus adzan jihad yang dilakukan warga tersebut.

Disampaikan Kapolres Majalengka, AKBP Bismo Teguh Prakoso, pihaknya mengatakan bahwa kasus tersebut masih dalam penyelidikan.

“Masih dalam penyelidikan,” ujarnya usai mengikuti rapat koordinasi bersama Forkopimda dengan ulama dan tokoh agama Majalengka di Mapolres setempat.

Sementara, Ketua MUI Kabupaten Majalengka, KH Anwar Sulaeman berharap agar masyarakat Majalengka tidak terprovokasi dan tidak menanggapi video tersebut secara berlebihaan. “Kami harap umat Islam tetap jaga ketentraman dan kondusifitas daerah serta tidak terprovokasi,” jelas Anwar.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com