YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Bahaya erupsi Gunung Merapi mulai mengarah ke sektor selatan-barat daya dengan radius lima kilometer.
Demikian catatan yang diungkap oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
Dari hasil pengamatan dan kajian yang dilaksanakan oleh BPPTKG DIY, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava pijar dan awan panas yang mengarah keย Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.
Sementara untuk ancaman jika terjadi letusan eksplosif, Gunung Merapi dapat melontarkan material vulkanik dengan radius tiga kilometer dari puncak.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menuturkan selain mewaspadai luncuran lava pijar dan awan panas, warga juga diimbau untuk waspada terhadap bahaya banjir lahar, terutama saat terjadi hujan deras di seputar Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” paparnya.
Hanik menambahkan, sampai saat ini BPPTKG masih merekomendasikan kegiatan penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi di wilayah KRB III dihentikan sementara waktu.
“Bagi setiap wisatawann juga direkomendasikan untuk tidak melakukan pendakian ke puncak Gunung Merapi,” tegasnya.
Sementara itu pada pengamatan pada Minggu (17/1/2021) mulai pukul 12:00-18:00 WIB, Gunung Merapi mengalami gempa guguran sebanyak 19, dengan Amplitudo : 4-40 mm dengan durasi: 14-80 detik.
Selanjutnya gempa hybrid atau fase banyak berjumlah 1, dengan Amplitudo: 2 mm, S-P: 0.4 detik, Durasi: 6 detik.
Cuaca sepanjang enam jam tersebut didominasi dengan berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.
Suhu udara 16-22 ยฐC, kelembaban udara 71-91 %, dan tekanan udara 566-685 mmHg. Volume curah hujan 2 mm per hari.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com