JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Gawat, 32 Nakes dan Pegawai Positif Covid-19, Puskesmas Kerjo Karanganyar Langsung Ditutup. Kepala Puskesmas, Dokter Gigi Hingga Kepala TU Semua Tumbang!

Ilustrasi lockdown salah satu pintu masuk di kampung Semen, Desa Sribit, Sidoharjo, Sragen dilockdown dengan ditutup palang dan dipasangi tulisan menggelitik. Foto/Wardoyo
   

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penyebaran corona virus arau covid-19 di Karanganyar makin mengkhawatirkan.

Sebanyak 32 tenaga kesehatan (nakes) dan pegawai administrasi di Puskesmas Kerjo dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Dampaknya pelayanan Puskesmas itu langsung ditutup untuk menekan penyebaran. Penutupan ini menjadi Puskesmas keenam setelah sebelumnya ada lima Puskesmas yang ditutup karena pegawainya terpapar Covid-19.

Ledakan kasus di Puskesmas Kerjo itu merupakan kasus terparah penularan virus itu di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) milik pemerintah di Bumi Intanpari. Jumlah kasus positif itu sepadan dengan 75 persen SDM-nya.

“Yang sisanya dipastikan kontak erat. Kita tidak bisa membiarkan tetap buka. Sementara mulai hari ini sampai tiga hari ke depan rawat inap dan IGD Puskesmas Kerjo ditutup. Melihat situasi kasusnya,” papar Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Dwi Rusharyanti kepada wartawan Rabu (13/1/2021).

Kondisi positif itu terungkap dari hasil swab PCR para pegawai di Puskesmas Kerjo keluar pada Selasa sore (12/1/2021).

Menurut Dwi, penutupan layanan dinilai harus dilakukan demi memutus penyebaran virus lebih luas. Mereka yang tertular menjalani isolasi mandiri tanpa harus dirawat di rumah sakit.

Melihat fakta tersebut, tim DKK langsung meninjau puskesmas lain untuk mencegah perilaku berisiko tertular di lingkungan fasyankes.

“Yang dahsyat itu Kerjo (puskesmas Kerjo). Sampai tutup total. Kepala Puskesmas, dokter gigi, kepala TU dan lainnya tertular. Sebelumnya, ada lima puskesmas yang ditutup karena masalah sama. Namun IGD dan rawat jalan masih dilayani,” terangnya.

Lebih lanjut, Dwi menuturkan DKK masih menanti hasil swab PCR kontak eratnya. Dengan menghitung pegawai positif sampai 32 orang, dipastikannya jumlah kontak erat banyak.

Itu belum termasuk sisa 25 persen pegawai di Puskesmas Kerjo, yang kini menanti hasil swab PCR. Dampak penutupan itu, masyarakat diminta berobat ke Fasyankes swasta atau pemerintah terdekat.

“Karena tutup, masyarakat silakan berobat ke Fasyankes pemerintah maupun swasta terdekat,” jelasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com