JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Ternyata ini Penyebab Sejumlah Tenaga Kesehatan Wonogiri Tertunda Divaksin COVID-19, Mulai Tekanan Darah Tinggi hingga Tak Ada e-Tiket

Vaksinasi COVID-19 bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Wonogiri I. JSNews. Aris Arianto
   
Vaksinasi COVID-19 bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Wonogiri I. JSNews. Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ternyata vaksinasi bagi tenaga kesehatan (nakes) di Wonogiri tidak selamanya berjalan mulus. Ada sejumlah kendala yang dihadapi hingga membuat sebagian tenaga kesehatan tertunda divaksinasi.

Apa saja kendala itu? Beragam, ada yang lantaran tekanan darahnya tinggi, memiliki penyakit komorbid, maupun tidak memiliki e-tiket.

“Kejadian seperti itu banyak didapati pada proses vaksinasi hari pertama, Selasa (26/1). Sedangkan pada hari kedua, atau hari ini belum ada,” ujar Kepala Puskesmas Wonogiri I Pitut Kristiyanta Nugraha, Rabu (27/1/2021).

Dia menjelaskan kendala itu ditemui di pelayanan vaksinasi di Puskesmas Wonogiri I. Ada beberapa tenaga kesehatan belum mempunyai e-tiket sebagai syarat melakukan vaksin.

Malah, ada tenaga kesehatan yang belum tahu bahwa salah satu syarat mendapatkan vaksinasi COVID-19 harus punya e-tiket. Hal itu diketahui saat tenaga kesehatan melakukan registrasi. Nomor NIK-nya belum terdaftar atau belum mendapat e-tiket. Kebanyakan, mereka berasal dari rumah sakit swasta.

Baca Juga :  Balon Udara Jatuh di Jatinom Gedong Ngadirojo Wonogiri, Bisa Picu Kebakaran hingga Gangguan Penerbangan

“Untuk bisa kembali divaksin, mereka harus menunggu e-tiket kembali turun. Kapan e-tiket itu turun lagi, kami tidak tahu jadwalnya. Jadi hanya bisa menunggu saja,” terang dia.

Pihaknya menganjurkan yang bersangkutan untuk melapor ke organisasi profesi masing-masing, mislanya IBI, PPNI, dan lainnya. Sehingga, nanti organisasi profesi yang akan kembali mendaftarkannya.

“Sebelumnya kan pendaftaran lewat masing-masing organisasi profesi. Jadi yang belum biar nanti didaftarkan oleh organisasi profesinya masing-masing,” beber dia.

Kendala lainnya, kata Pitut, yakni beberapa tenaga kesehatan tertunda divaksin karena tekanan darahnya naik atau tinggi. Batas maksimal tekanan darah sebelum divaksin 140 mmHG. Jika tekanan darah di atas batas maksimal maka ditunda pelaksanaan vaksinnya.

“Mungkin karena baru pengalaman pertama, lalu khawatir kemudian berdampak pada tekanan darah tinggi. Di sisi lain memang orang-orang di sini kan kebanyakan yang tekanan darahnya 140 mmHG itu normal,” kata dia.

Baca Juga :  Launching Film Lembah Manah Asli Karangtengah Wonogiri, Apik dan Epik Meski Low Budget Crew dan Peralatan Terbatas

Dia berujar, pada hari pertama vaksinasi, Selasa lalu, ada 50 tenaga kesehatan yang mendaftar di layanan vaksinasi Puskesmas Wonogiri I. Dari jumlah itu ada 17 yang ditunda melakukan vaksin. Hal itu disebabkan karena tekanan darah tinggi dan belum mempunyai e-tiket vaksin.

“Selain itu, ada tiga tenaga kesehatan yang batal divaksin karena mempunyai penyakit komorbid atau penyerta. Yang dalam kualifikasi vaksinasi, tidak boleh divaksin karena penyakit tertentu,” imbuh dia.

Kepala Dinkes Wonogiri, Adhi Dharma, menambahkan vaksin tahap pertama menyasar ke 3.730 tenaga kesehatan di seluruh Wonogiri. Hingga Rabu, status vaksinasi di Wonogiri sebanyak 1.771 nakes. Dengan rincian, 1.369 orang telah divaksin, 162 orang ditunda dan 240 orang batal divaksin. Selain itu, cakupan vaksinasi khusus tenaga kesehatan di Wonogiri sampai hari mencapai 36,73 persen. Aria

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com