JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Berusia 70 Tahun, Ketua Tim Riset CoronaVac Kusnandi Rusmil Disuntik Vaksin Covid-19: Cuma Lapar dan Ngantuk Sedikit

Ketua Tim Riset CoronaVac Kusnandi Rusmil divaksinasi di RS.dr. Hasan Sadikin Bandung, Kamis, 11 Februari 2021. Foto: Dok. pribadi via Tempo.co
   

BANDUNG, JOGLOSEMARNEWS.COM Kementerian Kesehatan telah memulai pemberian vaksin Covid-19 untuk penerima lanjut usia (lansia) dan diutamakan yang bekerja sebagai tenaga kesehatan. Pemberian vaksin untuk penerima lansia itu menyusul adanya izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Salah seorang penerima lansia yang mendapat kesempatan untuk disuntik vaksin Covid-19 itu adalah Kusnandi Rusmil yang berusia 70 tahun. Ia adalah ketua tim riset CoronaVac dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Sebagai informasi, CoronaVac adalah nama merek untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac China, yang tengah diteliti di Bandung oleh tim riset yang dipimpin Kusnandi.

Baca Juga :  Masinton Sebut Tak Ada Urgensinya Megawati Temui Presiden Jokowi

Kusnandi mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin Bandung pada Kamis (11/2/2021).

Menurut Kusnandi, dia mendapat suntikan sekitar pukul 09.30 WIB bersama tenaga kesehatan lain yang tergolong lansia di rumah sakit itu.

Dokter spesialis anak sekaligus konsultan, yang lahir di Payakumbuh, 14 Mei 1950, itu mengaku tidak mengalami gejala pusing atau lemas usai disuntik. “Cuma lapar sama ngantuk sedikit,” katanya, Jumat (12/2/2021).

Namun Kusnandi berdalih, dirinya merasa lapar lantaran belum sarapan sebelum divaksinasi. Kemudian setelah makan, sore harinya ia tidur seperti kebiasaannya sejak lama. “Setelah itu segar semua,” ujar Kusnandi.

Baca Juga :  PKB dan NasDem Potensial Merapat ke Prabowo-Gibran, PDIP Pilih Jalur Oposisi, Ini Ini Sinyalnya

Diberitakan sebelumnya, BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan vaksin Covid-19 CoronaVac kepada penerima berusia 60 tahun ke atas atau lansia.

Kepala BPOM, Penny K Lukito menyampaikan, izin penggunaan vaksin untuk lansia ditetapkan mengingat tingginya angka kematian akibat Covid-19 pada kelompok lansia.

“Berdasarkan data statistik KPC-PEN menunjukkan angka kematian akibat Covid-19 pada kelompok lansia menduduki porsi relatif tinggi sekitar 47,3 persen,” ujar Penny, pada Minggu (7/2/2021).

“Sehingga, menjadi keharusan bagi pemerintah menetapkan pemberian penggunaan vaksin yang tersedia saat ini, yakni Coronavac menjadi prioritas untuk juga diberikan kepada kelompok lansia,” lanjut dia.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com