Beranda Nasional Jogja Lantik Bupati Sleman, Bantul dan Gunungkidul, Sultan Minta Pengelolaan Sektor Wisata Dimaksimalkan

Lantik Bupati Sleman, Bantul dan Gunungkidul, Sultan Minta Pengelolaan Sektor Wisata Dimaksimalkan

Sri Sultan HB X menolak keinginan untuk pindahkan makam pangeran diponegoro ke Yogya
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sultan menyebut makam pangeran Diponegoro tak perlu dipindahkan ke Yogya / tribunnews

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –  Masing-masing dipimpin oleh nakoda baru, Kabupaten Bantul, Gunungkidul dan Sleman diharap  menaksimalkan pengelolaan pariwisata.

Hal itu dikemukakan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X saat pelantikan bupati baru ketiga daerah tersebut, Jumat (26/2/2021).

Para kepala daerah tiga kabupaten itu telah dilantik Raja Keraton Yogya yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta.

“Masing-masing kabupaten ini memiliki kekayaan alam yang langka,” kata Sultan HB X.

Sultan merinci Kabupaten Sleman memiliki Gunung Api Merapi yang selama ini menarik minat dan keingintahuan ahli-ahli volkanologi dunia untuk menguak misterinya.

Selain itu, Sleman ibarat sebuah negeri para dewa karena keberadaan kampus seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai univeritas negeri dan swasta tertua di Indonesia.

Di samping kampus-kampus lain yang sebagian besar terpusat di Yogya bagian utara itu.

Adapun Kabupaten Bantul, kata Sultan, selain memiliki wisata pantai Parangtritis yang terkenal, punya kekayaan alam gumuk pasir Barchan di Parangkusumo, sebuah fenomena alam langka yang hanya ada di Meksiko.

Baca Juga :  Tiga Hari Hilang, Korban Tersapu Ombak di Pantai Jogan Ditemukan Tak Bernyawa

“Hamparan bukit pasir pantai selatan yang luas menarik minat penggemar sandboarding leluasa memilih tempat dan menikmati setiap momen yang jarang bisa didapatkan di lokasi lain,” kata Sultan.

Adapun Kabupaten Gunungkidul, menurut Sultan, walau kerap dibayangkan orang sebagai daerah gersang, berbatu dan non-produktif namun tak kalah kaya potensi wisata.

“Padahal Gunungkidul itu menyuguhkan misteri pesona alam dengan panorama luar biasa indah bagaikan surga yang terabaikan,” kata dia.

Selain moncer dengan jajaran pantai yang asri, Gunungkidul terkenal dengan wisata karst purbanya.

“Gunungkidul memiliki kelangkaan dan kekayaan alam bukit karst serta sungai dan gua bawah tanah, selain keindahan pantai berpasir putih yang tiada duanya, pemanfaatannya pun harus mampu meningkatkan kesejahteraan,” kata Sultan.

Bahkan, Gunungkidul melalui kawasan Gunung Sewu yang di dalamnya termasuk Gunung Purba Ngalenggern, telah menjadi geopark dunia serta membawa konsep menyejahterakan masyarakat berbasis konservasi geo-heritage.

“Untuk Gunungkidul, selain konservasi, diperlukan dua unsur mutlak pengembangan wisata yakni edukasi dan ekonomi sebagai syarat keberlanjutan status Unesco Global Geoparks,” kata Sultan.

Kawasan Gunung Sewu, ujar Sultan, kini menjadi objek penelitian berbagai ilmu yang langka, seperti paleontologi studi fosil tentang manusia, tanaman dan hewan purba, serta speleologi: ilmu penyibak misteri gua.

Baca Juga :  Pakta Konsumen Perjuangkan Hak Konsumen Tembakau dalam Rembuk Nasional

“Bukan hanya untuk kabupaten yang berbatasan dengan laut selatan saja, saya berharap, agar ketiganya mampu meresapkan budaya dagang layar,” kata Sultan HB X.

Dalam arti mengambil semangatnya, yakni menjadikan budaya kerja dinamis bagi aparat maupun masyarakatnya mengembangkan wisata di tiga kabupaten andalan DIY itu.

www.tempo.co