JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Tim RSUD Dr Moewardi Teliti Sel Punca atau Stem Cell untuk Hambat Perburukan Covid-19

Ilustrasi swab test di laboratorium. Pexels
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM RSUD Dr Moewardi Solo menggelar penelitian tentang sel punca (stem Cell) sebagai terapi adjuvan COVID-19. Penelitian ini adalah penelitian pertama di RSUD dr. Moewardi yang meneliti efektivitas sel punca guna meningkatkan luaran terapi COVID-19 terutama derajat berat yang melibatkan berbagai disiplin ilmu.

Direktur RSUD Dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi mengatakan, sel punca merupakan sel yang belum terdiferensiasi sehingga memiliki kemampuan untuk berkembang biak dan berdiferensiasi menjadi sel-sel lain yang lebih spesifik pada tubuh manusia.

Sel punca sangat penting untuk perkembangan, pertumbuhan dan perbaikan sel atau jaringan pada tubuh. Sel punca mampu memperbaharui diri dengan membelah dan kemudian berdifferensiasi menjadi sel-sel, jaringan dan organ tubuh yang lebih spesifik.

“Selain itu sel Punca juga memiliki efek parakrin, yaitu mengeluarkan cairan yang berisi growth factor dan beberapa kemokin serta exosome yang berfungsi sebagai anti inflaamsi, anti fibrosis, imunomudulator dan banyak fungsi yang lain,” ujarnya, Senin (1/2/2021).

Baca Juga :  PDIP Buka Pendaftaran Bakal Cawali-Cawawali, Diah Warih: Pilkada Solo Kian Menarik

Menurut Cahyono, dengan sifatnya sebagai Anti peradangan dan Immunomodulatori diharapkan mampu mencegah badai sitokin pada covid 19 sehingga akan menghambat perburukan dan kematian dari pasien covid 19 ini serta lama rawat inap menjadi lebih singkat.

Sel punca dapat berasal dari sumsum tulang, lemak, tali pusat, plasenta atau jaringan lain. Namun, diantara ini, sel punca yang berasal dari tali pusat menjadi pilihan untuk pengobatan pasien yang terinfeksi COVID-19.

“Beberapa alasan penggunaan tali pusat diantaranya yaitu tali pusat merupakan salah satu sumber terkaya sel punca karena memiliki konsentrasi sel punca yang tinggi, sumber sel punca yang luas, sel punca mesenkimal dari tali pusat memiliki waktu penggandaan yang cepat, dapat diperluas secara efisien di lab, dapat diekstraksi secara non-invasif, waktu penggandaan lebih cepat, lebih plastisitas dan kemungkinan lebih potensial,” tukasnya.

Baca Juga :  Teguh Prakosa, Wakil Gibran Akan Daftar Jadi Calon Walikota Solo, Yakin Partainya Melihat Figur Internal

Penelitian ini untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanan pemberian intravena alogenik sel punca mesenkimal normoksia berasal satu donor tali pusat ASPMN-TP sebagai terapi adjuvant pada pasien COVID-19 derajat berat dengan jumlah sampel 42 pasien yang dibagi dalam 3 center. Produk ASPMN-TP yang digunakan berasal dari PT Bifarma Adiluhung yang sudah memiliki sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Penelitian ini merupakan suatu penelitian Multicenter randomized- controlled, open-label trial yang dilakukan di tiga Rumah Sakit, yaitu RSUD Dr. Moewardi, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung,” pungkas Cahyono.

Pendanaan penelitian ini bersumber dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) Kemenristek/BRIN. Diperkirakan lama penelitian akan berlangsung selama 1 tahun dari saat awal pengerahan subjek sampai dengan akhir masa follow-up. Perlu diketahui, ini merupakan satu-satunya penelitian Triple Helix yaitu Akademisi-Bisnis-Goverment (ABG). Prihatsari

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com