JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Tragis, Mau Tebang Pohon Trasen, Warga Tangen Sragen Malah Tewas Tertimpa Pohon Randu Berukuran 12,5 Meter

Tim Polsek Gesi dan Inafis Polres Sragen saat melakukan olah TKP penebang kayu tewas tertimpa kayu randu. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nasib tragis menimpa Samsi (43). Buruh asal Dukuh Tengaran RT 17, Desa Katelan, Tangen, Sragen itu harus meregang nyawa saat menebang pohon trasen milik Tarno (72) warga Dukuh Wahyu RT 3, Desa Blangu, Kecamatan Gesi, Sragen.

Korban tewas setelah tertimpa dahan pohon randu yang berada di dekat pohon Trasen di pekarangan Tarno. Dahan randu itu patah akibat tertimpa pohon Trasen yang ditebang.

Data yang dihimpun di lapangan, insiden tragis itu terjadi Senin (8/2/2021) sekira pukul 11.30 WIB. Kejadian bermula ketika korban bersama rekannya, Surono (32) warga Nglojok RT 8, Pilangsari, Gesi dan Ahmadi (46) hendak menebang pohon milik Tarno.

Baca Juga :  Dagang Ciu di Bulan Ramadhan, Warga Sambungmacan, Sragen Dirazia Polisi, 3 Botol Miras Disita

Kebetulan pohon yang akan ditebang berukuran lumayan besar. Pada saat itu, korban bertugas sebagai penarik tambang yang diikatkan di pohon Trasen yang akan ditebang oleh rekannya Surono.

Sebelum penebangan, tambang diikatkan dan dirancang agar jatuhnya tidak menimpa rumah. Setelah semua siap, pohon pun ditebang dengan gergaji mesin atau senso.

Nahas, perhitungan yang dirancang tak berjalan sesuai perkiraan. Saat mesin senso bekerja menebang pohon, ternyata pohon Trasen yang ditebang justru roboh mengenai pohon randu di dekat Trasen.

Malang tak dapat ditolak, pohon randu tersebut roboh dan rantingnya mengenai kepala korban. Korban tak lagi bisa menghindar karena kejadian berlangsung cepat.

Baca Juga :  Sejarah Lahirnya Persaudaraan Setia Hati Terate & Kisah Inspiratif Ki Hadjar Oetomo

“Korban menderita luka di bagian kepala belakang dan samping kanan dan meninggal dunia,” papar Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso, Selasa (9/2/2021).

Ia menjelaskan korban meninggal akibat luka parah yang dideritanya. Sementara ukuran pohon randu yang roboh memiliki panjang 12,5 meter.

Dari hasil olah TKP dan identifikasi, tidak ada tanda kekerasan maupun penganiayaan di tubuh korban. Karena keluarga sudah ikhlas dan menerima sebagai musibah, jenazah korban kemudian diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.

“Dari hasil olah TKP, penyebab kejadian karena kekuranghati-hatian korban dalam menebang pohon,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com