Beranda Nasional Jogja Masih Dihantui Ketakutan Vaksinasi Covid-19,25 Persen Pedagang di Malioboro Terpaksa Mangkir

Masih Dihantui Ketakutan Vaksinasi Covid-19,25 Persen Pedagang di Malioboro Terpaksa Mangkir

Ilustrasi obat Covid-19.

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski sosialisasi vaksin Covid-19 telah gencar dilakukan di berbagai media, namunn faktanya sekitar 25 persen pedagang di Malioboro, Yogyakarta masih ketakutan.

Lantaran itulah, para pedagang tersebut mangkir dari vaksinasi yang mulai digelar awal Maret 2021 lalu.

Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya, Ekwanto mengatakan, sebagian besar pedagang kaki lima (PKL) yang beraktivitas di Malioboro memang sudah divaksin. Angkanya kini menyentuh 75 persen.

Hanya saja, tambahnya, ada 25 persen yang mangkir tidak bersedia divaksin.

“Makanya, kami minta kesadaran semua pedagang untuk menjalani vaksinasi. Sebagian besar sudah. Tapi, ada yang belum, 25 persen,” katanya, Kamis (25/3/21).

Ekwanto tidak menampik, sejak awal diwacanakan vaksinasi massal tersebut, memang muncul ketakutan di kalangan pedagang.

Bahkan, tambahnya, ada pedagang yang sampai harus menunggu rekan sejawatnya divaksin dulu di hari pertama guna mengetahui efek sampingnya.

“Jadi nunggu di hari pertama dan kedua itu seperti apa. Nah, makanya di hari ketiga langsung banyak banget (yang mau divaksin), padahal pas hujan lebat,” ujarnya.

Baca Juga :  Berniat Mencari Ikan, Bocah 10 Tahun di Bantul Tewas Tenggelam di Kubangan Bekas Galian Pasir

Lebih lanjut, ia berharap agar semua pedagang yang belum bisa divaksin bisa tergugah untuk melaksanakannya, karena imunisasi ini demi kebaikan bersama.

Bahkan, jikalau mereka tetap enggan divaksin, syarat menunjukkan hasil rapid test tiga hari sekali untuk mendapat izin berdagang bakal diterapkan.

“Kemarin kami ketemu ketuanya, kita minta sampaikan ke anggota, itu konsekuensinya. Kemarin ada Pak Wawali, kita bikin komitmen bersama,” tambah Ekwanto.

“Jangan sampai lah, semua sudah ok, tapi masih ada yang tidak. Nah, yang tidak itu kan potensi kena (COVID-19) dan berpotensi menyebarkan. Bahkan, yang divaksin saja itu belum terjamin 100 persen loh,” tambahnya.

Dijelaskanmya, bagi para pedagang yang mangkir vaksinasi massal, saat ini masih dilayani di fasilitas kesehatan (faskes) Puskesmas Danurejan, Gondomanan, hingga Gedongtengen.

Namun, kondisinya jelas tidak bisa serentak, lantaran kapasitasnya dibatasi 50 orang tiap harinya.

Baca Juga :  Kabel Semrawut Sepanjang 50 Km di Kota Yogyakarta Bakal Ditanam

“Karena Puskesmas tidak hanya melayani (pedagang) Malioboro saja, tapi ada yang lain. Harapan kami bisa tuntas dua atau tiga minggu kedepan. Makanya, kami berharap ada pemahaman dari pedagang,” ucapnya.

www.tribunnews.com

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.