JAYAPURA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penjual sayur keliling biasanya dapat ditemukan di kawasan permukiman. Mereka berjualan aneka jenis sayur dan bahan makanan lainnya ke warga masyarakat yang tak sempat atau jauh dari pusat perbelanjaan maupun pasar.
Penjual sayur keliling ada yang berkeliling dengan sepeda angin atau mungkin gerobak, baik yang didorong dengan pedal maupun berjalan kaki.
Ada juga yang memilih menggunakan mobil pikap bak terbuka untuk membawa dagangan mereka. Atau jika menggunakan sepeda motor, maka mereka akan memilih sepeda motor bebek.
Penjual sayur keliling bermotor biasanya akan menempatkan rak sayur di jok bagian belakang motor. Dalam rak tersebut berbagai jenis sayur akan ditata sedemikian rupa.
Namun sedikit berbeda dengan penjual sayur keliling di Kota Jayapura, Papua. Meski sama-sama menggunakan sepeda motor, kebanyakan dari mereka memilih menggunakan motor jenis sport yang ber-cc besar.
Ya, penjual sayur keliling yang menggunakan motor sport atau motor balap adalah pemandangan yang biasa di Kota Jayapura, Papua.
Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, tukang sayur keliling di Kota Jayapura, Papua, menggunakan motor balap atau motor sport, seperti Kawasaki Ninja dan Honda CBR, untuk membawa dagangannya.
“Para penjual sayur keliling memilih sepeda motor sport yang ber-cc besar sebagai kendaraan untuk mengangkut rak berisi sayur yang bobotnya bisa mencapai 200 kilogram,” kata Hari Suroto, seperti dikutip Tempo.co, Selasa (30/3/2021).
Dengan performa yang lebih baik, dapat melaju dengan lebih cepat, sudah tentu harga sepeda motor balap atau sport lebih mahal dibandingkan motor bebek atau sejenisnya.
Hari Suroto memaparkan, para penjual sayur keliling di Kota Jayapura memilih menggunakan sepeda motor sport tak lepas dari hobi mereka yang kerap melakukan touring di akhir pekan.
“Sepeda motor sport juga bisa menjadi bagian dari strategi marketing karena pembeli akan lebih tertarik mendekati penjual sayur yang mengendarai sepeda motor sport ketimbang sepeda motor bebek atau gerobak,” katanya.
Selain itu, dengan mengendarai motor sport, wilayah yang bisa dijangkau penjual sayur keliling di Kota Jayapura bisa lebih jauh. Terkadang mereka tak hanya berjualan di Kota Jayapura, namun juga sampai Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, dengan jarak tempuh sekitar 30 kilometer.
Pertimbangan lainnya, berjualan sayur keliling dengan mengendarai sepeda motor akan lebih lincah menerobos kemacetan Kota Jayapura di pagi hari dan melewati jalan di perkampungan yang relatif sempit.