Beranda Daerah Klaten Saingi Tuban, Warga Satu Desa di Klaten Ini Juga Mendadak Jadi Miliarder...

Saingi Tuban, Warga Satu Desa di Klaten Ini Juga Mendadak Jadi Miliarder Baru. Diguyur Rp 95 Miliar dari Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo!

Ilustrasi orang kaya banyak uang. Foto/Istimewa

KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Uang ganti rugi (UGR) pembangunan proyek jalan tol Yogyakarta-Solo dengan total Rp 95,1 miliar bakal menguyur 123 di Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.

Hal itu terungkap saat musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian tanah terdampak jalan tol Yogyakarta-Solo di Aula balaidesa Kranggan, Selasa (16/3/2021).

“Di Desa Kranggan ada sekitar 131 bidang tanah yang terdampak pembangunan tol. Total UGR-nya sekitar Rp 95,1 miliar,” ujar Staf Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Yogyakarta-Solo di Klaten, Christian Nugroho pada Tribun Jogja, Selasa (16/3/2021).

Menurut Christian, tanah 131 bidang itu merupakan milik warga dan tanah kas desa (TKD).

Tanah itu memiliki luas sekitar 86.642 meter persegi dan tersebar di sejumlah rukun tetangga (RT). Dari jumlah itu, 8 bidang milik kas desa dan 123 bidang milik warga.

Baca Juga :  Angin Lesus Terjang Desa Tambong Wetan, Klaten, Puluhan Rumah Rusak

Kemudian ia juga mengatakan jika proses musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian tanah terdampak jalan tol Yogyakarta-Solo di desa tersebut merupakan tahap kedua.

Sebelumnya sudah dilakukan juga musyawarah tol di Desa Kuncen dan Desa Keprabon yang merupakan musyawarah lanjutan dari tahap pertama yang dilakukan pada akhir tahun 2020 lalu.

Sementara itu, Kepala Desa Kranggan, Gunawan Budi Utomo mengatakan jika di desa yang ia pimpin dari 131 bidang tanah yang terdampak tol Yogyakarta-Solo 8 bidang di antaranya merupakan TKD.

“Dari jumlah 131 bidang itu, terdapat 8 bidang tanah yang masuk kas desa seperti tanah pemakaman, sekolah dan masjid musala,” ujarnya menambahkan.

Menurutnya, luas 8 bidang tanah kas desa yang terdampak pembangunan tol Yogyakarta-Solo di Desa Kranggan mencapai 8.000 meter persegi.

Baca Juga :  Tim Hibah MBKM Pendidikan Teknik Mesin UNS Gelar Edukasi Konsep Energi Baru dan Terbarukan di Sekolah Alam Solo Raya Klaten

“Paling banyak terdampak di desa ini adalah lahan persawahan. Tapi ada juga bangunan milik warga yang tersebar di dua RT yakni RT 14 dan 9,” ungkapnya.

www.tribunnews.com