KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Hujan deras yang terjadi Kamis sore hingga malam (1/4/2021) menyebabkan terjadinya tanah longsor di tiga desa di Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar dan menimbun belasan rumah warga. Bahkan, kantor Balai Desa Wonokeling nyaris terkubur rata dengan tanah.
Informasi yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM menyebutkan, hujan yang terjadi pada Kamis (1/4/2021) berlangsung lama hingga empat jam disertai angin kencang. Hujan terjadi merata di dataran tinggi mulai dari Tawangmangu, Ngargoyoso hingga Kecamatan Jatiyoso.
Akibatnya, di Jatiyoso terjadi tanah longsor di tiga desa, yakni Desa Wonokeling, Desa Beruk dan Desa Wukirsawit. Tanah longsor itu menimpa belasan bangunan rumah dan kantor Balaidesa Wonokeling serta jalan desa.
Akibatnya sebanyak tiga desa terisolir semalaman dan warga baru berani bergerak kerja bhakti mengevakuasi tanah pada esok harinya yakni Jumat (2/4/2021) karena hingga Kamis malam hujan masih terjadi walau agak reda.
Camat Jatiyoso, Kusbiyantoro membenarkan kejadian tersebut dan sudah melakukan koordinasi dengan warga serta BPBD untuk melakukan evakuasi.
“Ya benar longsor yang terjadi kali ini cukup dahsyat, hingga banyak rumah tertimpa tanah serta jalan aspal retak,” ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM Jumat (2/4/2021).
Pihaknya tengah melakukan pendataan secara pasti jumlah rumah yang tertimpa longsor dengan kriteria rusak berat, sedang dan ringan.
Menurut Kusbiyantoro longsor yang terjadi awal April ini berbeda dengan yang terjadi Maret lalu karena banyak menimpa rumah bahkan kantor Balai Desa Wonokeling terendam tanah rusak parah. Namun untungnya tidak ada korban jiwa pada musibah tersebut.
“Tidak ada korban jiwa dslam kejadian ini, namun kerugian cukup besar sekitar ratusan juta rupiah,” ungkapnya.
Secara pasti lanjut Kusbiyantoro, jumlah kerugian sedang dilakukan pendataan, mengingat longsor terjadi di tiga desa secara terpisah.
Adapun akses jalan yang tertimpa longsor dan retak rusak yakni jalan DPU Barakan-Wukirsawit, di mana taludnya ambrol. Selain itu, jalan desa di tiga desa itu juga rusak tertimpa material longsoran. Beni Indra