KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jika ada pesanan yang dikembalikan, lazimnya akan mengundang kesedihan atau kekecewaan.
Insiden seperti itu jamak terdengar di kalangan driver ojek online (ojol) dan beberapa kali viral di media sosial.
Namun ada fenomena unik di Karanganyar. Ratusan pengemudi atau driver online di wilayah ini malah senang dan sumringah karena barang orderan mereka dikembalikan lagi oleh pemesan.
Paket yang ramai- ramai dikembalikan itu diketahui berwarna biru. Di dalamnya berisi sembako itu diminta dibawa pulang ojol agar dimasak untuk keperluan rumah tangganya.
Tidak hanya satu ojol yang diperlakukan demikian. Tapi 150 ojol dari perusahaan Maxim, Gojek dan Grab yang beredar di wilayah Kabupaten Karanganyar.
Pemesan sudah menyiapkan 150 paket agar diantar dari alun-alun kota dan rumah dinas bupati Karanganyar menuju gedung DPRD dan rumah dinas wakil bupati Karanganyar.
Usut punya usut ternyata itu merupakan aksi sosial oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi (Himatansi) STIE Akademi Keuangan dan Perbankan (AUB) Surakarta dalam rangka dies natalis ke-52.
“Ada tiga titik pemesanan dan penerimaan barang. Masing-masing titik ada enam anggota tim. Mereka bertugas memesan via online, menyerahkan barangnya,” papar kata Ketua Himatansi STIE AUB Surakarta, Natalia Rosalina kepada wartawan di gedung DPRD Karanganyar, Kamis (8/4/2021).
Ia menguraikan di titik penerimaan barang, mahasiswa menyambut ojol dengan senyum. Lalu membayar pesanan serta memberikan bingkisan. Barang yang sama dengan pesanannya, langsung kembali serahkan ke ojol.
“Tak lupa memberikan juga masker dan menyemprotkan hand sanitizer ke tangan pengemudinya,” katanya.
Sepaket sembako berisi beras, gula, teh, mi instan dan masker. Selain disambut duta kampus, juga pahlawan bertopeng kelelawar, Batman.
Mereka menjelaskan ke ojol bahwa barang pesanannya diterima. Lalu barang itu boleh dibawa pulang mereka.
Dalam penjelasannya juga disampaikan bukan bermaksud mempermainkan ojol, tapi itu bakti sosial untuk meringankan beban ekonomi para pejuang rupiah jalanan, khususnya ojol.
“Para ojol terdampak ekonomi akibat pandemi Covid-19. Pekerjaan mereka berisiko tertular. Paket sembako bisa dimasak dirumah. Pesanannya juga selesai dan dibayar,” lanjutnya.
Isi paket sembako dibelinya dari toko kelontong dan UMKM warung di Karanganyar. Harapannya, itu mendukung geliat usaha pengusaha mandiri skala rumah tangga.
Seorang pengemudi Gojek, Siswandi mengaku sempat merasa kaget. Sebab paket yang seharusnya diberikan ke pemesan, malah diserahkan ke dirinya.
“Sebenarnya sudah ada informasi dari rumah, suruh menyalakan aplikasi di ponsel. Katanya akan ada pesanan. Begitu dinyalakan, langsung ada yang nyantol. Lokasi pengambilan di alun-alun. Setelah diantar, barang malah dikasih ke saya. Pesanan juga diselesaikan,” katanya.
Siswandi yang juga Ketua Ojol Lawu Karanganyar mengapresiasi adanya bakti sosial tersebut. Di tengah kesulitan ekonomi, masih ada kalangan pemerhati nasib ojol. Wardoyo