JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Hasil Lobi Jokowi kepada Presiden China Xi Jinping, Indonesia Bakal Dapat Tambahan 10-15 Juta Dosis Vaksin Sinovac

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden China Xi Jinping saat penyelenggaraan KTT G20, pada 28 Juni 2019 lalu. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden via Tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Indonesia bakal mendapat tambahan vaksin Covid-19 dari Sinovac sebanyak 10-15 juta dosis. Hal tersebut sebagai hasil diskusi antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden China, Xi Jinping.

Disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Presiden Jokowi baru-baru ini melakukan konferensi telepon tingkat tinggi dengan pemerintah China dan setelah berdiskusi dengan Presiden Xi Jinping, Indonesia akhirnya mendapat tambahan vaksin Covid-19.

“Di bulan ini kita akan mendapatkan tambahan vaksin Sinovac. Hasil diskusi Presiden Jokowi dengan Presiden Xi Jinping ada tambahan vaksin Sinovac sebanyak 10-15 juta untuk April-Mei,” ujar Menkes Budi dalam konferensi pers daring, Senin (26/4/2021).

Baca Juga :  Besok Batas Akhir Permohonan Gugatan Sengketa Pemilu di MK, TPN Ganjar-Mahfud Siap Daftar Susul Tim AMIN

Dengan adanya kepastian tambahan suplai vaksin Covid-19 tersebut, Menkes meminta kepala daerah di 34 provinsi dapat kembali meningkatkan target vaksinasi harian. “Kemarin-kemarin kan agak direm karena suplai (vaksin Covid-19) yang juga kurang,” ujarnya.

Sebelumnya, jumlah vaksinasi harian dikurangi menjadi 250-300 ribu dari yang semula 500 ribu dosis vaksin yang disuntikkan dalam sehari. Menurut Budi, pengurangan tersebut imbas stok vaksin Covid-19 yang diprediksi akan turun menjadi 8-10 juta dosis dari semula 15 juta untuk bulan April.

Baca Juga :  Tak Ingin Partai Ka’bah Hilang Karena Operasi Politik Jokowi, Ini yang Dilakukan PDIP

“Puasa ini agak turun sekitar 250-300 ribu tapi pas juga karena ada suplai. Sehingga yang tadinya kita harapkan memiliki 15 juta dosis vaksin di April mungkin turun antara 8-10 juta dosis,” tutur Budi, pada 18 April 2021 lalu.

Indonesia saat ini masih mengandalkan vaksin buatan China dalam menjalankan program vaksinasi Covid-19. Sumber vaksin lain, yakni dari AstraZeneca tertunda penggunaannya karena adanya embargo dan dugaan efek samping bagi penerima.

Pemerintah masih melobi produsen vaksin Covid-19 lainnya, salah satunya yakni Pfizer.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com