Beranda Daerah Boyolali Tak Siapkan Tempat Karantina Khusus, Ini Yang Dilakukan Pemkab Boyolali Antisipasi Mudik...

Tak Siapkan Tempat Karantina Khusus, Ini Yang Dilakukan Pemkab Boyolali Antisipasi Mudik Lebaran

Petugas melakukan swab di rest area 487 B jalan tol Solo Semarang /  Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Meski dengan tegas mengikuti aturan larangan mudik dari pemerintah pusata, namun Pemkab Boyolali tidak menyiapkan tempat atau gedung karantina secaara khusus.

Pemkab Boyolali justru memilih untuk mengoptimalkan Satgas Jogo Tonggo.

“Kami tidak menyiapkan gedung khusus untuk tempat karantina bagi warga yang nekat mudik,” ujar Sekda Boyolali, Masruri, Selasa (27/4/2021).

Menurutnya, untuk mengantisipasi pemudik yang nekat, pihaknya sudah menjalin koordinasi dengan jajaran Polres Boyolali yang menyiapkan pos-pos penyekatan.

Di mana, dalam pos yang ada juga disiapkan petugas kesehatan yang melakukan swab antigen bagi pemudik tersebut.

“Hal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19,” ujarnya.

Sedangkan bagi masyarakat yang mendahului mudik, maka pihaknya sudah meminta Satgas Jogo Tonggo bergerak aktif.

Di mana, Satgas tersebut harus mengingatkan warga bersangkutan untuk melakukan isolasi mandiri selama lima hari.

Baca Juga :  Truk Bermuatan Berat Dilarang Melintas Jalur SSB, Antisipasi Kemacetan dan Kecelakaan

Jika tetap nekat keluar dan kemudian diketahui termasuk orang tanpa gejala (OTG), maka pihaknya akan bertindak aktif.

Orang tersebut akan dijemput untuk dibawa ke tempat perawatan di Brotowali 2 RSUD Pandan Arang Boyolali.

Terkait dengan penyekatan sebagai antisipasi pemudik nekat, maka pihaknya juga memberikan perhatian khusus di perbatasan Desa Jrakah, Kecamatan Selo dengan Kabupaten Magelang.

Jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) itu menjadi penghubung kedua wilayah.

“Yang jelas, kami mengikuti Polres terkait dengan keberadaan pos pengamanan (pospam) sebagai titik penyekatan bagi para pemudik,” tambahnya.

Demikian pula pengawasan di tempat-tempat wisata, menurut Masruri tidak akan diabaikan. Satgas bakal memantau langsung sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) antisipasi penyebaran Covid-19. Di mana pengunjung juga dibatasi maksimal 50 persen.

Baca Juga :  Tinjau Program Makan Gratis Bergizi di Kecamatan Ngemplak, Boyolali,  Menteri PPN Sampaikan Hal Ini

“Nanti juag akan dilakuakan swab dengan mengambil sampel pengunjung secara acak,” ujarnya.  Waskita