JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

2 Imam Meninggal Beruntun, Masjid di Sragen Ini Terpaksa Dilockdown 2 Kali. Baru Akan Dibuka 11 Mei Mendatang

Pengumuman penutupan masjid di Pelemgadung, Karangmalang, Sragen menyusul dua imam meninggal beruntun akibat terpapar covid-19. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus penyebaran covid-19 di Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Sragen memunculkan fakta baru.

Ternyata dua orang yang dilaporkan meninggal dunia positif Covid-19 semuanya adalah imam masjid di wilayah tersebut. Kasus covid-19 itu terjadi di Dukuh Bulak Asri.

Sekretaris Desa Pelemgadung, Zepri Martin mengungkapkan dua orang tokoh agama yang meninggal itu masing-masing berinisial S (60) dan R (66).

Keduanya sama-sama diketahui sering menjadi imam di masjid setempat. Kedua imam itu dinyatakan meninggal dengan hasil swab positif terkonfirmasi covid-19.

Dari kasus tersebut, masjid itu terpaksa dilockdown sebanyak dua kali. Penutupan pertama dilakukan pasca meninggalnya imam pertama yakni mulai 17-30 April 2021.

Seluruh aktivitas ibadah ditutup total di masjid itu. Kemudian sepekan berselang, imam kedua menyusul meninggal dunia.

Sehingga masjid kembali dilockdown per 1 Mei sampai 10 Mei mendatang. Masjid baru akan dibuka kembali 11 Mei setelah masa penutupan berakhir.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Desa Toyogo Sragen, Blesscon Kucurkan Dana CSR

“Masjidnya ditutup sampai tanggal 10 Mei mendatang. Ini sudah yang kedua kali. Ada pemberitahuannya yang ditempel di masjid juga. Sebelumnya juga pernah ditutup waktu imam pertama meninggal terkonfirmasi positif. Lalu Pak RT memutuskan menutup masjid selama 2 minggu. Setelah itu imam kedua meninggal seminggu kemudian dan per tanggal 1 Mei kemarin resmi diperpanjang sampai tanggal 10 Mei,” terang Zepri.

Berdasarkan informasi yang diterima, S meninggal lebih dulu disusul R sepekan berselang. Keduanya juga sama-sama diketahui memiliki riwayat penyakit penyerta.

“Dua-duanya sama- sama imam masjid yang sama. Kadang yang jadi imam Pak S, kadang Pak R. Jadi bergantian. Kalau nggak ada Pak S ya Pak R yang ngimami, begitu,” paparnya kepada Johlosemarnews.com, Rabu (5/5/2021).

Zepri menguraikan Pak S sebelumnya memang sempat sakit dan dirawat di rumah sakit.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

Setelah itu kemudian meninggal dengan hasil swab positif. Selama Pak S dirawat, kadang Pak R yang menggantikan jadi imam.

Tak lama setelah kepergian Pak S, Pak R menyusul sakit dan kemudian mengembuskan nafas terakhir sepekan kemudian.

“Meninggalnya selang seminggu,” tuturnya.

Dari hasil pelacakan kontak erat dan swab, total ada 13 warga di 2 RT yang tertular positif. Dari jumlah itu, termasuk dua imam yang meninggal dunia.

“13 orang yang positif itu ada di 13 KK di 2 RT kebayanan satu,” urainya.

Lebih lanjut, Zepri menyampaikan sejauh ini tidak ada penambahan kasus. Ia berharap kasus mereda dan tidak ada lagi penambahan.

Sementara untuk mengantisipasi penyebaran, semua Kadus sudah terjun melakukan penyemprotan desinfektan secara serentak.

“Kalau masjid di lingkungan lainnya tetap digunakan. Namun dengan kejadian itu, semua tetap diminta menerapkan protokol kesehatan lebih ketat,” terangnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com