JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Internasional

Membandingkan Kekuatan Militer Israel dan Pejuang Palestina, Siapa Lebih Unggul?

Ilustrasi perang. Pixabay
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Konflik antara Israel dan Palestina kian memanas. Israel mulai mengerahkan ribuan tentaranya untuk menyerang ke perbatasan Gaza. Tak tinggal diam, sayap bersenjata kelompok Palestina, Hamas, mengancam akan terus melanjutkan serangan.

Akibat serangan Israel tersebut, 136 warga Palestina meninggal dunia, di antaranya adalah anak-anak dan wanita.

Harus diakui, ada perbedaan mencolok dalam kekuatan militer yang dimiliki kedua negara bertetangga tersebut.

Seperti filansir dari Trt World, pasukan pertahanan Israel memiliki hampir 170 ribu personel militer aktif sementara lebih dari tiga juta pria dan wanita tersedia untuk dinas militer. Ini adalah angka yang luar biasa untuk keseluruhan populasi yang hanya 9 juta.

IDF juga menawarkan anggaran yang sangat besar, dengan 20,5 miliar dolar AS atau Rp 292 Triliun ini tersedia menurut perkiraan anggaran tahun 2019. Israel berada di peringkat ke-15 dalam hal pengeluaran militer secara global.

Tentara Israel juga memiliki berbagai senjata yang diproduksi oleh industri militer dalam negeri negara itu, yang merupakan salah satu eksportir terbesar di dunia, yang menjual senjata ke negara-negara seperti Rusia dan AS. Banyak negara Eropa juga merupakan klien.

Israel juga diam-diam mengembangkan senjata nuklir, yang belum diproduksi di bawah Perjanjian Non-Proliferasi (NPT), sebuah perjanjian internasional yang mengatur aturan inventaris nuklir dunia.

Di sisi lain, Israel memiliki sistem rudal balistik dan rudal jelajah yang canggih dan beragam. Mereka tidak hanya menyerang kota-kota Palestina tetapi juga negara-negara seperti Mesir, Suriah dan Iran.

“Sebagian besar perkiraan kemampuan rudal Israel menunjukkan kalau Israel memiliki rudal balistik jarak menengah (MRBM) berkemampuan nuklir. Rudal jelajah sub-sonik jarak pendek dengan kemampuan canggih seperti non-line of sight targeting (NLOS), kemampuan manuver midflight dan kemampuan rudal pertahanan yang signifikan,” kata sebuah laporan yang dilakukan oleh NTI, pengawas nuklir.

Dengan 10 ribu personel tugas aktifnya, Angkatan Laut Israel memiliki 4 korvet, 8 kapal rudal, 5 kapal selam, 45 kapal patroli dan 2 kapal pendukung. Sementara itu, Israel terus merahasiakan inventaris misilnya.

Para analis berpikir negara itu memiliki keunggulan yang tidak tertandingi atas roket Hamas dan Jihad Islam. Terakhir, Israel memiliki sistem pertahanan udara Iron Dome yang efektif untuk melindungi dirinya dari serangan roket Hamas dan Jihad Islam.

Pasukan Bersenjata Militer dari Palestina

Di sisi lain, tanpa negara nyata atau tentara reguler, kelompok perlawanan Palestina yang berbeda memiliki tenaga jauh lebih sedikit daripada tentara Israel, yang berjumlah sekitar 30 ribu hingga 50 ribu tentara. Hamas memiliki antara 10 ribu sampai 20 ribu pejuang. Pada 2009, International Crisis Group memperkirakan kekuatan Brigade Qassam, sayap bersenjata Hamas, antara 7 ribu dan 10 ribu.

Tetapi perkiraan terbaru mengatakan pejuang kelompok itu bisa mencapai hampir 40 ribu. Jihad Islam, kelompok bersenjata lain yang didukung oleh Iran, memiliki pejuang di wilayah antara 8 ribu sampai 9 ribu.

Pasukan keamanan Otoritas Palestina, yang dibentuk di bawah Kesepakatan Damai Oslo bertindak dalam koordinasi dengan Tel Aviv. Sebagian besar pejuang PLO diintegrasikan ke dalam pasukan ini, berjumlah sekitar 83 ribu.

Banyak warga Palestina dan komentator melihat Kesepakatan Oslo sebagai perjanjian yang didiskreditkan, yang telah mengubah kapasitas tempur PLO menjadi pasukan keamanan yang tunduk di bawah kendali de facto Israel.

Akibatnya, dalam perang aktif antara Palestina dan Israel, pasukan keamanan Otoritas Palestina tidak dapat memainkan peran militer apapun. Sementara kelompok seperti Hamas, dengan bantuan negara lain, ingin membangun roket mereka sendiri dan peralatan militer lainnya di Gaza, Palestina tidak memiliki industri pertahanan nasional.

Diketahui, terlepas dari perbedaan besar antara kemampuan militer kedua belah pihak, Israel terus-menerus mengeluh tentang jumlah roket Hamas dan Jihad Islam.

Menurut, Intelijen Israel menilai sebagian besar persenjataan Hamas yang terdiri dari 5 ribu hingga 6 ribu roket dapat menyerang di suatu tempat antara komunitas perbatasan Gaza hingga puluhan kilometer. Hamas juga memiliki puluhan roket dengan jangkauan 100 sampai 160 km.

Sementara Jihad Islam memiliki jumlah yang sangat kecil dari roket Buraq-100 dengan jangkauan lebih dari 100 km. Hamas mungkin juga memiliki ratusan roket dengan jangkauan 70 sampai 80 km yang dapat menjangkau kota-kota seperti Tel Aviv. Kebanyakan roket itu disebut dibuat oleh Iran.

www.republika.co.id

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com