JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Imam Masjid dan Guru Ngaji TPA di Sragen Positif Covid-19, 12 Orang Jamaah dan Siswa Ngaji Langsung Tertular. Dua Orang Bergejala Dilarikan ke Rumah Sakit

Ilustrasi tim medis berpakaian APD lengkap saat menjemput pasien positif covid-19 di Sragen. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus penyebaran covid-19 di Sragen semakin memprihatinkan. Gegara imam masjid dan guru ngaji TPA positif, 11 orang jemaah dan siswa ngaji di Desa Sambirejo, Kecamatan Sambirejo dilaporkan tertular positif.

Sehingga total ada 12 orang dinyatakan positif dari kasus penyebaran di klaster ini. Dua diantaranya bahkan terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena bergejala sedang 10 sisanya diisolasi di Technopark.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , imam masjid dan guru ngaji itu diketahui merupakan bapak dan anak.

Klaster ini bermula ketika sang imam masjid diketahui mengalami gejala sakit. Selanjutnya masuk rumah sakit hari Minggu (2/5/2021) kemarin.

Setelah menjalani swab PCR, ternyata hasilnya dinyatakan positif covid-19. Belakangan diketahui yang bersangkutan sempat memimpin salat tarawih di masjid di lingkungan rumahnya.

Dari kasus sang imam kemudian dilakukan penelusuran kontak erat yang sempat menjadi jemaah tarawih. Hasilnya ada 9 orang yang positif.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Dari sembilan orang, ternyata dua diketahui adalah anak sang imam yang satu diantaranya diketahui mengajar TPA.

“Hasil tracing sementara Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen menyebutkan, terdapat 12 orang yang dinyatakan positif,” papar Camat Sambirejo, Didik Purwanto kepada wartawan (5/5/2021).

Camat menjelaskan karena salah satu anak diketahui sempat mengajar ngaji di taman pendidikan Alquran (TPA) di desanya, tracing diperluas ke siswa TPA.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK( Sragen, Hargiyanto menjelaskan memang ada klaster tarawih yang terjadi di Desa Sambirejo Sragen.

Kasus itu memang berawal dari seorang imam masjid yang diketahui positif. Kemudian dilakukan tracing terhadap kontak erat baik keluarga maupun jemaah.

Dari serangkaian tes swab kepada warga sekitar yang kontak erat, dua yang positif pertama adalah anak sang imam.

“Hasil swab menyatakan kedua anak imam masjid tersebut positif,” jelasnya.

Tracing kemudian diperluas ke kontak erat dari warga yang ikut jamaah tarawih. Hasilnya ada 12 orang yang kontak erat dan setelah dites swab antigen, ada 11 orang menunjukkan hasil reaktif.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Dari 11 orang itu kemudian dilakukan tes swab PCR. Hasilnya ada sembilan orang yang positif. Sehingga total ada 12 warga yang positif dari kasus klaster di Desa Sambirejo itu.

“Hasil swab baru keluar malam ini, ada sembilan yang positif Corona. Sehingga dari klaster ini total warga yang positif 12 orang,” terangnya.

Lebih lanjut dijelaskan, dari 12 orang yang sudah positif, ada dua yang terpaksa menjalani menjalani perawatan di rumah sakit. Mereka dirawat karena menunjukkan gejala klinis.

Sedangkan sisanya direncanakan akan menjalani karantina terpusat di gedung Technopark Sragen.

“Yang 10 orang, karena hasil swab PCR-nya baru keluar malam ini kemungkinan besok baru dikarantina di Technopark,” terangnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com