JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Ngeri, Kepala Pos Polisi Tewas Dibunuh di Papua, Masyarakat Oksamol Kobarkan Perang Lawan Kelompok Teroris Pimpinan Lamek Taplo. Sempat Kejar Gerombolan Pembunuh Pakai Panah, Tak Gentar Meski Ditembaki

Warga mengantar jenazah Kapospol Oksamol yang tewas dibunuh kelompok teroris KKB. Foto/Humas Polri
   

 

PAPUA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Insiden pembunuhan Kapospol Oksamol Briptu Stevanus Mario Sanoi oleh kelompok Teroris Papua Wilayah Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo pada tanggal 28 Mei 2021 membuat marah masyarakat setempat.

Mereka akhirnya berkumpul dan mengejar pelaku pembunuh dengan senjata tradisional yaitu panah.

Danton Linmas Distrik Oksamol, Ansel dengan bersedih dan menangis saat penjemputan jenazah almarhum Kapospol Oksamol, menjelaskan penyerangan yang menewaskan Kapospol itu di luar sepengetahuan karena terjadi malam hari.

“Kami semua tidak mengetahuinya. Namun saat pagi hari barulah kami mengetahui bahwa Kapospol kami telah telah dibunuh,” paparnya Senin (31/5/2021)..

Baca Juga :  Ingat Bharada Richard Eliezer di Kasus Ferdy Sambo? Kini Resmi Menikah dan Pindah Agama

“Kami masyarakat distrik Oksamol marah atas kejadian tersebut. Sehingga kami berkumpul lalu dengan menggunakan senjata tradisional, kami mengejar pelaku pembunuh yang masih berada tidak jauh dari kampung kami. Kami sempat ditembaki oleh mereka namun kami tetap maju untuk mengejar mereka,” Kata Danton Linmas, Ansel.

Danton Linmas menyampaikan masyarakat distrik Oksamol sangat mencintai NKRI.

Ia menyebut sebagai bagian masyarakat Indonesia dan demi mempertahankan wilayah perbatasan Indonesia.

Semangat itu pernah ditunjukkan ketika perang suku dengan masyarakat negara tetangga yaitu Papua New Guinea (PNG) karena mereka mengklaim bahwa wilayahnya adalah bagian dari negara PNG.

Baca Juga :  Banjir Amicus Curiae ke MK, Pakar: Bukan Bentuk Intervensi

“Saya yakin para pelaku adalah kelompok Teroris Papua Wilayah Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo. Mereka ini bukan masyarakat asli Oksamol melainkan. Mereka adalah masyarakat dari luar Oksamol yang masuk untuk mengacaukan kami di distrik oksamol. Sekali lagi, kami tetap berjaga-jaga untuk menolak dan mengejar para pelaku,” tambahnya.

Danton Linmas kembali menjelaskan jenazah almarhum Kapospol Oksamol, dijaga ketat oleh masyarakat Oksamol dan sebagainya.

“Masyarakat dengan alat perang tradisional juga menjaga bandara Oksamol untuk pendaratan pesawat penjemputan jenazah almarhum,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com