JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Perhatian, Setiap Hari 2 Sampai 3 Orang Meninggal Positif Covid-19. Semua Obyek Wisata di Sragen Ditutup, Pasar dan Mall Tetap Buka Tapi dengan Syarat!

PLH Bupati Sragen, Tatag Prabawanto. Foto/Wardoyo
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bagi masyarakat yang akan libur Lebaran dengan berwisata di Sragen, setidaknya harus mengurungkan niat dulu. Pasalnya Pemkab memutuskan masih menutup semua obyek wisata yang ada di Sragen.

Penutupan dilakukan mengingat situasi pandemi Covid-19 yang masih terjadi. Bahkan belakangan tren kasus covid-19 di Bumi Sukowati masih terus merangkak.

“Semua tempat wisata kita sudah tutup semua. Tidak ada yang buka,” papar Pelaksana Harian (PLH) Bupati Sragen, Tatag Prabawanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (9/5/2021).

Meski obyek wisata ditutup, untuk tempat perbelanjaan masih dibolehkan buka. Tatag menyampaikan pasar, swalayan dan mall diperbolehkan masih beroperasi.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Akan tetapi mereka harus menaati persyaratan. Yakni menerapkan protokol kesehatan secara ketat baik bagi pedagang, pengunjung dan lainnya.

“Pasar dan Mall nggak bisa ditutup. Silakan buka, tapi pesan kami tetap protokol kesehatan mereka harus siagakan,” terangnya.

Prokes menjadi keharusan karena mall dan pasar adalah tempat transaksi yang rawan berpotensi terjadi kerumunan.

Sementara, untuk salat Idul Fitri, sudah disampaikan boleh digelar di masjid maupun lapangan. Akan tetapi hanya dibolehkan untuk jemaah lokal wilayah setempat dan tetap dengan prokes ketat.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

“Panitia harus bertanggung jawab kalau terjadi hal-hal yang melanggar. Minta tolong jaga jarak, hindari kerumunan, memakai masker dan lain lain. Itu pedoman yang harus ditaati,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu, Tatag kembali mengajak semua masyarakat untuk kembali membangun kesadaran akan pentingnya protokol kesehatan.

Masyarakat diharapkan tidak meremehkan penyebaran Covid-19 karena belakangan di Sragen muncul klaster-klaster penyebaran baru.

“Setiap hari ini dua sampai tiga orang meninggal dunia karena terkonfirmasi positif. Ini harus diwaspadai. Caranya hanya dengan prokes ketat,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com