JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Diduga Tertekan Satu Keluarga Positif, Warga di Tanon Sragen Nekat Ancam Bacok Bidan Desa

ilustrasi pembacokan
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang warga di Desa Kalikobok, Tanon, Sragen terpaksa harus berurusan dengan polisi. Pria berinisial S (47) itu dilaporkan karena tindakannya telah mengancam akan membacok bidan desa setempat dengan parang.

Diduga kuat, aksi nekat S dipicu tekanan psikis setelah satu keluarganya dinyatakan positif terpapar covid-19. Bahkan saat ini, ibunya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit juga dengan kondisi terkonfirmasi.

Aksi pengancaman itu dilakukan saat sang bidan berinisial RS itu hendak menjemput warga tetangga S yang juga dinyatakan positif Covid-19 untuk isolasi di Technopark.

Saat ini, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.

Data yang dihimpun di lapangan Selasa (6/7/2021), insiden ancaman pembacokan itu mencuat setelah sang bidan melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polsek setempat.

Aksi pengancaman itu sudah terjadi pada Minggu (20/6/2021) lalu sekira pukul 16.00 WIB. Bermula ketika sore itu sang bidan bersama dua petugas Puskesmas Tanon II berniat menjemput salah satu warga Dukuh Genengsari berinisial G.

Baca Juga :  Harga Gas Melon di Sragen Naik 100% Jadi Rp 30.000 Selama Idul Fitri, Politikus Nasdem Bongkar Penyebabnya

G hendak dijemput untuk dibawa isolasi terpusat di Technopark karena hasil swab PCR dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19. Namun setiba di jalan menuju rumah G, sang bidan dan tim mendapat perlawanan warga tetangga.

Beberapa warga menolak G dijemput dengan alasan G sedang tidak di rumah. Warga juga menolak penjemputan G karena menganggap G tidak ada gejala dan meminta dilakukan tes ulang.

Situasi sempat menegangkan. Melihat suasana memanas dan warga melakukan penolakan, bidan dan tim akhirnya memilih mengurungkan penjemputan.

Namun saat hendak kembali, mendadak S muncul dan menghentikan sembari membawa sebilah parang. Sembari mengacungkan ke arah bidan, S meminta agar bidan tak mengurusi warga yang tidak sakit.

Dalam emosi tinggi, S meminta bidan untuk memeriksa bapaknya (orangtua S) yang saat ini sakit. Jika tidak mau memeriksa, maka S akan membacok sang bidan.

Melihat situasi makin genting, warga lain langsung berusaha menyerah S dan menenangkan. Setelah itu, bidan dan tim Nakes kembali ke Puskesmas. Informasi dari Polres saat ini kasus tersebut sudah ditangani dan pelaku ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Juga :  Geger di Jembatan Gunung Kemukus Sragen, Warga Menemukan Pria Tanpa Identitas Dalam Kondisi Sakit, Polisi Dibantu Warga Lakukan Evakuasi

Saat dikonfirmasi insiden itu, Kades Kalikobok, Widoyo tidak menampik. Menurutnya ia tidak mengetahui secara detail kasus pengancaman dengan parang ke bidan itu.

Hanya saja, dari informasi yang diterimanya, memang sempat ada sedikit insiden penolakan ketika salah satu warga positif hendak dijemput oleh bidan dan nakes.

“Kejadiannya sendiri saya tidak tahu persis karen waktu itu saya sedang nungguin Paklik saya di rumah sakit. Informasinya kejadian juga begitu cepat. Memang ada warga yang sempat membawa parang tapi tidak sampai digitukan (dibacokkan). Hanya diacung-acungkan saja,” paparnya Selasa (6/7/2021).

Diduga aksi nekat S dipicu oleh tekanan psikis karena tiga orang di keluarganya yakni kedua orangtua dan adik, semua dinyatakan terkonfirmasi positif. Bahkan ibunya sudah hampir sebulan dirawat dan diisolasi Gemolong dan belum sembuh.

Kades menambahkan meski ada insiden itu, situasi desa dan warga sudah kondusif. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com