SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perguruan tinggi mempunyai peranan cukup penting dalam menyiapkan masyarakat dan organisasi untuk menghadapi society 5.0, atau masyarakat imajinasi.
Konsep society 5.0 bukan semata pengganti dari 4.0. Konsep 5.0 yang sudah dikenalkan dua tahun lalu itu adalah sebagai jalan tengah atau penggabungan antara transformasi digital dengan imajinasi dan kreativitas manusia untuk menghasilkan pemecahan masalah dan penciptaan nilai yang membawa dunia ke arah pembangunan yang berkelanjutan.
“Perguruan tinggi mempunyai kewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Penelitian di masyarakat diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa,” kata Direktur di Direktorat Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia, Prof Dr Suwatno.
Hal itu dikatakan dalam seminar nasional pengabdian masyarakat (Senadima) 4 yang digelar Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta Kamis (22/7/2021).
Seminar nasional tersebut mengusung tema Transformasi Digital Menuju Era Digital Society Sebagai Akselerasi Kebangkitan Ekonomi Nasional. Seminar dibuka oleh Rektor Unisri, Prof dr Sutardi.
Pembicara lain yang dihadirkan dalam seminar yang dimoderatori Kepala LPPM Unisri, Dr Anita Trisiana itu adalah Dr Sutanto dari Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Dalam sambutannya, sebagaimana dikutip dalam rilis ke Joglosemarnews, Prof Dr Sutardi mendorong para dosen dan civitas akademika Unisri untuk menguasai teknologi digital.
Mau tak mau itu harus dilakukan karena ini tuntutan di era 4.0, yang semuanya berhubungan dengan teknologi informasi digital.
Menurut dia, ada dua lajur dalam pemanfaatan teknologi digital, yaitu untuk kebaikan dan kejahatan.
“Makanya kita harus menguasai teknologi, jangan malah dikuasai teknologi,” kata rektor. Suhamdani