JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Sragen Darurat Kamar ICU Covid-19 dan Oksigen, Ketua Komisi IV Ikhlaskan Gedung DPRD Jadi Ruang Rawat Inap. Minta Puskesmas Bisa Dibuka untuk Pasien Covid-19

Ketua Komisi IV DPRD Sragen, Sugiyamto saat mendampingi pamannya yang terpapar covid-19 ke rumah sakit namun gagal tertolong karena tidak adanya kamar kosong dan sulitnya mendapat oksigen, Minggu (11/7/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Ketua Komisi IV DPRD Sragen, Sugiyamto meminta Pemkab segera mengambil tindakan untuk menambah ruangan ICU dan perawatan pasien Covid-19.

Bahkan ia mengikhlaskan jika Gedung DPRD dijadikan tempat rawat inap bagi pasien Covid-19. Hal itu disampaikan menyusul situasi kasus Covid-19 di Sragen yang saat ini dinilai sudah sangat darurat.

“Saya terus terus sudah nggak tega. Kasihan tiap hari banyak pasien Covid-19 yang kondisinya sudah parah akhirnya nggak tertolong karena kehabisan kamar dan harus antri. Makanya kalau Pemkab kesulitan nambah kamar, Kantor DPRD monggo kalau mau dijadikan tempat rawat inap,” paparnya Senin (12/7/2021).

Legislator asal Masaran itu menyampaikan penambahan kamar ICU dan perawatan bukan tanpa alasan. Menurutnya hampir tiap hari dirinya menyaksikan langsung dan turut merasakan betapa sulitnya mencarikan ruangan perawatan untuk pasien Covid-19.

Baca Juga :  Video : Jadi Perhatian Tatag Prabawanto Pakai Kaos Bertuliskan Aku Katolik #Aku PKB

Di Sragen hampir semua kamar ICU dan ruangan rumah sakit rujukan sudah penuh dan banyak antrian di IGD. Terpaksa beberapa pasien yang parah harus dirujuk dan dirujuk ke Solo yang kondisi keterisian rumah sakit juga hampir sama.

Jarak ke Solo dan kondisi pasien yang kian memburuk karena tak segera tertangani, akhirnya membuat banyak pasien gagal tertolong. Sulitnya mencari pasokan oksigen kian memperburuk keadaan.

“Hampir tiap hari kami disambati warga yang kondisinya sudah sangat parah. Kemarin saya antar adik bapak saya muter-muter ke 4 rumah sakit di Sragen semua penuh. Akhirnya dapat di Solo, sampai sana akhirnya tidak tertolong. Kemarin saja sehari ada 6 warga di Masaran yang meninggal Covid-19. Rata-rata juga keterlambatan penanganan dan nggak segera dapat oksigen. Ini sudah sangat-sangat parah. Pemerintah jangan hanya diam saja, segera bergerak cari solusi,” tuturnya.

Baca Juga :  AKBP Piter Yanottama Kapolres Sragen Bersama Ketua dan Pengurus Bhayangkari Berbagi Takjil Jelang Buka Puasa di Alun Alun Sragen

Selain DPRD, ia berharap Puskesmas yang ada bisa dimaksimalkan untuk membuka layanan perawatan pasien Covid-19. Hal itu diperlukan agar pasien bisa dirawat di Puskesmas terdekatnya sehingga mengurangi antrian di RSUD dan menekan fatalitas.

Halaman selanjutnya »

Halaman :  1 2 Tampilkan semua
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com