BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali mengajukan 36.000 vaksin untuk pelajar. Diharapkan, vaksinasi dapat dilakukan secepatnya.
“Vaksinasi ini sebagai bekal imunitas kolektif agar ketika pembelajaran tatap muka (PTM) boleh digelar, guru dan siswa siap,” ujar Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, Senin (2/8/2021).
Dijelaskan, ke-36.000 pelajar tersebut memiliki rentang usia diatas 12 sampai 18 tahun. Baik dijenjang SD maupun SMP. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, agar percepatan vaksinasi bisa dilakukan.
“Kami sudah koordinasi dengan Dinkes untuk melanjutkan vaksinasi pelajar usia 12 – 18 tahun. Sampai saat ini baru 819 siswa di SMPN 1 Boyollai yang mendapatkan vaksin dosis pertama pada 23 Juli. Minggu ini dilanjutkan dulu dosis kedua,” katanya.
Dijelaskan, ke-36.000 pelajar tersebut berasal sekolah negeri dan swasta. Namun tidak termasuk sekolah di bawah Kementerian Agama (Kemenag), seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).
“Begitu dropping vaksin turun, kegiatan vaksinasi pelajar bisa dilakukan. Terdekat yang sudah kami komunikasikan, vaksinasi SMPN 2 Boyolali,” ujarnya.
Lalu bagaimana dengan kelanjutan PTM? Darmanto mengaku pelaksanaan PTM tetap mempertimbangkan peta resiko Covid-19 di Boyolali. Meski sudah memasuki zona kuning, acuan penyelenggaraan PTM tetap menunggu intruksi pemerintah pusat.
“Diharapkan begitu masuk zona hijau, PTM bisa digelar,” katanya.
Jika nantinya semua sudah vaksin dan siswa, guru disiplin protokol kesehatan (Prokes), diharapkan PTM bisa dijalankan dengan baik. Pihaknya mengakui pembelajaran jarak jauh (PJJ) itu berat.
“Karena pendidikan usia dini dan sekolah dasar sangat perlu pendampingan.”
Pihaknya juga akan meminta persetujuan Bupati Boyolali. “Apakah PTM akan mengacu pada Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro atau tidak. Dalam artian, hanya sekolah dizona hijau berdasarkan tingkat paparan di kelurahan yang bisa PTM.” Waskita