SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengimbau pemilik perusahaan-perusahaan skala besar di Sragen untuk mengupayakan pembelian vaksin secara mandiri.
Yuni menyebut perusahaan bisa menggunakan alokasi dana CSR mereka untuk pengadaan vaksin gotong royong. Hal itu disampaikan untuk mempercepat pencapaian vaksinasi di Bumi Sukowati.
“Kendalanya itu di pasokan vaksinnya yang tidak ada. Sehingga sampai sekarang capaian vaksinasi Sragen belum bisa sebanyak Solo. Makanya saya juga menghimbau pada teman teman pengusaha melalui Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk mengunakan vaksin gotong royong masing-masing,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM kemarin.
Imbauan membeli vaksin sendiri itu dimaksudkan agar perusahaan tidak memakai vaksin dari pemerintah yang jadi jatahnya masyarakat.
Hal itu karena perusahaan dinilai ada kemampuan untuk membeli vaksin secara mandiri. Terutama bagi beberapa perusahaan besar.
“Apindo kemarin sudah ketemu saya dan sudah saya sampaikan seperti itu tapi terus mereka mau berembug. Saya mohon karyawan diperhatikan dan dilakukan vaksinasi. Agar tidak mengambil jatah vaksin warga di desa-desa. Iya, perusahaan beli sendiri, itu jadi tanggungjawab perusahaan. Toh juga untuk kepentingan karyawan dan perusahaannya,” jelasnya.
Sejauh ini, Yuni menyebut baru ada perusahaan PT Tiga Pilar yang meminta izin untuk membawa karyawan secara bergelombang disuntikan ke Semarang.
Selain itu, belum ada perusahaan yang mandiri menyuntikkan dengan vaksin gotong-royong. Menurutnya imbauan itu dirasa realistis.
“Kalau kita sebagai pemberi kerja kepada penerima kerja tentu sang pemberi kerja wajib membayar BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan termasuk bila mampu memikirkan vaksinasi ini,” katanya.
Ia mencontohkan pengadaan vaksinasi mandiri sudah dilakukan PT Konimex di Sukoharjo. Menurutnya Konimex juga memfasilitasi karyawannya dengan mengadakan vaksinasi mandiri dari dana CSR.
“Bahkan CSR mereka untuk beli vaksin dan bisa disuntikan pada masyarakat juga. Itu sungguh luar biasa,” tandasnya.
Ditambahkan Yuni, imbauan vaksinasi mandiri itu untuk mempercepat capaian vaksinasi. Sebab saat ini pasokan vaksin dari pemerintah juga masih kurang dibanding animo masyarakat.
Meski barusaja dapat droping 20.000 dosis vaksin, angka capaian vaksinasi Sragen masih jauh di bawah Solo yang mendapat pasokan vaksin lebih banyak dari daerah lain.
“Harapannya sih nggak sampai akhir Agustus terus kontinyu bisa dapat pasokan lagi supaya herd imunity cepat tercapai. Untuk Solo sudah sampai 60 persen, kita harus bisa mengejar lah. Kalau Solo 60 persen tapi sekelilingnya belum ya percuma kan,” tandasnya. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com