JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Menko Airlangga: Sinergisitas Seluruh Pihak Kunci Keberhasilan Penanganan Covid-19

Airlngga Hartarto / Istimewa
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, langkah sinergis pemerintah, TNI dan Polri dalam menekan kasus Covid-19 akibat varian Delda di Kudus beberapa waktu lalu, dapat dijadikan contoh untuk diterapkan di daerah lain.

Airlangga mengatakan hal itu dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Lemdiklat Polri, pada  Senin (2/8/2021).

Menurut Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional tersebut, strategi yang diterapkan adalah formula generik 3T dan 3M.

Akan tetapi, sinergi yang sangat baik antara kecepatan respon Pemerintah pusat, keseriusan Pemda, ketegasan aparat, dan kepatuhan serta gotong royong masyarakat menjadi kunci.

“Hasilnya, angka kasus aktif dan BOR pada pada titik puncak 12 Juni sebanyak 2.342 dan 100% berhasil diturunkan hingga per tanggal 31 Juli sebanyak 228 kasus aktif dan BOR 14%,” tegas Menko Airlangga, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Menurut Airlangga, beberapa poin kunci yang dapat dipelajari dari keberhasilan di Kabupaten Kudus antara lain  penguatan 3T, yaitu melakukan testing massif, tracing kontak erat dan treatment bagi yang terkonfirmasi positif.

Selain itu juga melakukan penyediaan isolasi terpusat di kabupaten dan desa agar tidak terjadi klaster di keluarga. Jogo tonggo juga diaktifkan dengan melibatkan relawan, Pokdarwis, karang taruna dan PKK.

Sementara, update data selalu dilakukan setiap hari dan diteruskan dengan cepat ke Kades, camat dan kemudian diteruskan ke Satgas kabupaten.

Langkah tersebut diikuti dengan pengetatan wilayah hingga tingkat desa/RT dengan PPKM Mikro, menggenjot percepatan vaksinasi dengan melibatkan pihak swasta, aparat dan kerja sama dari masyarakat.

“Pada kesempatan ini saya menyampaikan penghargaan yang sangat tinggi atas kerja sama dan kesigapan yang diberikan oleh jajaran Polri dalam membantu penanganan pandemi di Indonesia,” tutur Airlangga.

Selanjutnya, sebagai upaya pengendalian kasus di hulu, Pemerintah saat ini mengimplementasikan PPKM level 3 dan 4 di Pulau Jawa – Bali dan wilayah di luar Jawa Bali.

Baca Juga :  Gugatan PHPU Pilpres 2024, Mahfud MD Optimis Hakim MK Jatuhkan Putusan Monumental, Asal Berani

Menko Airlangga menegaskan, bahwa kebijakan PPKM dilakukan untuk menyeimbangkan kehidupan dan penghidupan yang diketahui merupakan solusi optimal yang dapat dilakukan.

Kebijakan 3T juga terus diintensifkan sebagai upaya di hilir. Secara khusus kegiatan testing akan ditingkatkan untuk menurunkan tingkat positivity rate.

Daerah yang diberlakukan PPKM Level III dan IV mendapatkan target minimal testing harian yang dituangkan dalam Instruksi Mendagri. Jumlah testing harus ditingkatkan disesuaikan dengan positivity rate mingguan hingga tercapai angka positivity rate yang sesungguhnya.

“Testing perlu ditingkatkan dan berbagai aspek dan suspect perlu terus dijaga, baik itu yang bergejala maupun yang kontak erat. Oleh karena itu Pemerintah mendorong agar Babinsa dan Bhabinkamtibmas dilibatkan beserta para relawan agar ini bisa terus seluruhnya termonitor dan tracing-nya berjalan,” kata Menko Airlangga.

Dalam rangka penanganan pasien, Pemerintah terus meningkatkan kapasitas tempat tidur rumah sakit untuk Covid-19 dengan mewajibkan konversi hingga 40%.

Di sisi lain, fasilitas isolasi terpusat juga ditambah, di samping pemenuhan kebutuhan oksigen menjadi fokus perhatian. Pemenuhan kebutuhan oksigen tersebut dilakukan dengan membentuk Satgas Oksigen di daerah-daerah serta memenuhi kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan.

Semua hal tersebut dilakukan dengan harapan penularan kasus baru dapat ditekan dan kondisi di hilir dapat membaik.

Percepatan vaksinasi juga terus dilakukan untuk segera mencapai target herd immunity. Saat ini lebih dari 67 juta dosis vaksin telah disuntikkan yang terdiri dari vaksinasi dosis ke-1 sebanyak 46,98 juta dosis dan vaksinasi dosis ke-2 sebanyak 20,05 juta.

Pemerintah akan terus mempercepat akselerasinya melalui koordinasi dengan Pemda yang lebih intensif dengan melibatkan seluruh stakeholder, mulai dari dokter, perawat, bidan dan juga TNI serta Polri.

Baca Juga :  Sejarah Lahirnya Persaudaraan Setia Hati Terate & Kisah Inspiratif Ki Hadjar Oetomo

Sementara untuk mempercepat digital tracing, pemerintah mengoptimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

Aplikasi yang telah digunakan oleh 15,3 juta pengguna ponsel di Indonesia itu akan diintegrasikan dengan data hasil tes Covid-19 dan data vaksinasi nasional yang informasinya akan ditautkan melalui QR-Code.

Nantinya, QR-Code itu akan bisa digunakan untuk screening di tempat-tempat publik seperti Mall, Merchant, maupun Restoran dan membatasi hanya penduduk yang sudah divaksin dan memiliki tes Covid negatif yang bisa mengakses tempat tersebut.

Dalam keterkaitan dengan upaya memulihkan ekonomi nasional, Menko Airlangga menyatakan Pemerintah juga telah meningkatkan alokasi anggaran PEN 2021 dari yang sebelumnya Rp 699,43 triliun  menjadi Rp 744,75 triliun.

Peningkatan anggaran itu bertujuan untuk meningkatkan penanganan di sisi kesehatan dan melindungi masyarakat yang terdampak pandemi melalui program perlindungan sosial.

”Pemerintah juga terus memastikan keberlangsungan usaha mikro dan kecil dengan diberikannya insentif untuk Usaha Mikro Informal sebesar 1,2 juta rupiah per unit usaha untuk 1 juta usaha mikro. Penyaluran bantuan akan dibantu oleh TNI dan Polri dengan mekanisme yang akuntabel,” jelas Menko Airlangga.

Untuk mendorong pemulihan ekonomi di tengah pengetatan PPKM Level 3 dan 4, Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut mengatakan, pemerintah terus menjaga daya beli masyarakat.

Berbagai kebijakan telah digulirkan, seperti kebijakan pemberian diskon listrik, Bantuan Produktif Ultra Mikro, Bansos Tunai, Program Kartu Prakerja, dan Insentif Usaha.

Selain itu, Pemerintah juga mendorong percepatan penyaluran PKH, kartu sembako, dan BLT Desa guna memperkuat jaring pengaman sosial di masyarakat.

“Kerja sama dari Polri dalam penanganan pandemi masih terus dibutuhkan Pemerintah. Satuan Polri dan masyarakat akan menanti kiprah para peserta pelatihan kepemimpinan kali ini dan  semoga hal-hal yang didapat dalam pelatihan ini dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan oleh para peserta,” pungkas Menko Airlangga. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com