JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Sebelum Tewas, Mbah Tugimin Sempat Dipergoki Ketuk Pintu Tetangga Perempuan yang Suaminya Tak Ada di Rumah

Tim relawan gabungan dan Polsek saat mengevakuasi jasad kakek asal Tenggak, Sidoharjo, Sragen yang tewas di Bengawan Solo, Jumat (20/8/2021). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kematian warga bernama Tugimin (68) yang ditemukan mengapung di Sungai Bengawan Solo, Jumat (20/8/2021) pagi, menguak cerita lain.

Kakek asal Dukuh Metep RT 10, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo itu ternyata dipergoki sempat mengetuk pintu tetangganya sebelum hilang sampai ke sungai.

Kakek malang yang berprofesi sebagai petani itu kemudian ditemukan tak bernyawa di Bengawan Solo wilayah Dukuh Tenggak RT 12, Tenggak, Sidoharjo 1 kilometer tak jauh dari rumahnya.

“Kebetulan malam sebelum kejadian, lampu di rumah korban itu mati. Dia di rumah sama istri dan satu anaknya. Sekitar jam 01.00 WIB malam, korban keluar rumah dan sempat mengetuk pintu rumah tetangganya,” papar Kades Tenggak, Setiyanto, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Saat mengetuk pintu, pemilik rumah yang kebetulan perempuan tidak berani membuka. Ia ketakutan karena suaminya tidak di rumah.

Setelah itu, beberapa anak muda sempat memergoki Mbah Tugimin berjalan ke arah utara. Saat itulah diduga kuat korban berjalan sampai ke sungai.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

“Jam 03.00 WIB, istri dan anaknya bangun kaget melihat korban sudah tidak ada. Lalu dicari-cari tidak ketemu sebelum kemudian ada informasi korban sudah ditemukan meninggal di sungai jarak 1 km,” papar Kades.

Kades menguraikan korban diduga terpeleset dan jatuh ke sungai. Sebab dari kondisi fisiknya korban diketahui sudah pikun.

Selama ini, yang bersangkutan juga diketahui jarang keluar rumah. Namun ketika berhasil keluar, terkadang sudah lupa arah dan jalan ke rumah.

“Kebetulan listrik di rumahnya mati, apakah keluar itu mau cari orang lain untuk mbetulin atau apa, juga nggak tahu. Yang jelas almarhum itu sudah tua dan pikun. Kadang kalau pergi sudah nggak tahu jalan,” tandasnya.

Data yang dihimpun di lapangan, penemuan mayat itu diketahui sekitar pukul 11.00 WIB. Mayat korban kali pertama ditemukan warga setempat, Dalimin (56).

Jasad korban ditemukan satu kilometer dari rumahnya. Saat ditemukan, kondisi korban sudah meninggal dengan posisi mengapung di sungai.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Mendapati hal itu, Dalimin langsung memberitahu anak korban, Sugiyono (38). Selanjutnya, anak korban mengecek ke lokasi dan setelah memastikan itu adalah jasad bapaknya, ia bersama warga langsung melapor ke Polsek.

Tak lama berselang, tim Polsek, SAR BPBD dan relawan PMI langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Jasad korban kemudian diangkat dari sungai dan dibawa ke RSUD Sragen.

Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso membenarkan penemuan mayat tersebut. Menurutnya dari keterangan keluarga, sekitar pukul 01.00 WIB, anak korban masih melihat korban tidur di kamar.

Namun sekitar pukul 02.30 WIB, ia kaget mendapati bapaknya sudah tidak ada di rumah. Kemudian dilakukan pencarian hingga pagi hari.

“Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban. Karena keluarga sudah menerima, jenazah korban kemudian diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com