JOGLOSEMARNEWS.COM Inspirasi

Wouw! Mahasiswi Ini Mengerjakan Skripsi Sembari Berbisnis di Tengah Pandemi

Yeyen Wulandari dengan produknya, Serasa Craft / Foto: Linda Andini Trisnawati
   

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Pandemi Covid-19 yang masih merebak membuat berbagai bisnis masyarakat tersendat, bahkan ada yang sampai gulung tikar. Namun berbeda dengan mahasiswi yang satu ini.

Sosok inspirasi datang dari Yeyen Wulandari (23), yang justru baru terjun ke dunia bisnis di tengah pandemi ini. Mahasiswi UNS itu menggeluti bidang kerajinan tangan dengan membuat gelang handmade.

Usaha yang dirintis sejak bulan Januari 2021 itu menjadikan Yeyen sebagai mahasiswi yang mandiri, ia sudah berpenghasilan dengan jerih payahnya sendiri.

Bahkan, Yeyen membuka usahanya di saat ia sedang mengerjakan skripsi. Pandemi membuatnya harus menjalani bimbingan skripsi dari rumah. Tidak diambil pusing, mahasiswi asal Karanganyar itu justru memanfaatkan sela waktunya di tengah konsultasi daring.

Berbekal dari sisa bahan tugas semester sebelumnya, mahasiswi jurusan Kriya Tekstil itu mencetuskan ide untuk membuat bisnis gelang handmade bernama Serasa Craft.

Inspirasi usahanya berawal dari sebuah postingan gelang unik di media sosial.

“Lumayan banyak waktu luang selama pandemi ini. Terus aku lihat-lihat di sosmed, ada yang jual gelang. Akhirnya aku tertarik. Lalu, aku coba buat beberapa model,” ungkap Yeyen pada Joglosemarnews, Minggu (8/8/2021).

Yeyen menjual gelang buatannya di akun Instagram @serasa.craft dengan kisaran harga Rp8.000 hingga Rp15.000. Selain itu, ia juga menawarkannya melalui WhatsApp.

Untuk mengembangkan usahanya, ia terus menggali ide dan inspirasi dari media sosial dan aplikasi Pinterest. Yeyen berusaha mengikuti tren model gelang yang sedang diminati kaum remaja.

Bahkan, ia menamai produknya seperti tokoh di drama Korea berjudul “Start Up”. Drama itu sangat booming pada waktu penayangannya. Misalnya, produk couple Serasa Craft diberi nama Dalmi & Namdo Bracelet.

“Biasanya model simple dan unisex yang jadi favorit. Hanya satu tali, terus ditambah satu manik-manik atau batu. Pokoknya warna dan model unisex, misalnya hitam sama maroon. Banyak yang pesan untuk pasangan juga,” tuturnya.

Secara keseluruhan, Yeyen mengembangkan usahanya secara mandiri. Ia menerapkan sistem pre order (PO) di setiap pesanan.

“Biasanya 1-2 hari bisa jadi. Tapi kalau aku lagi di pekan konsultasi (skripsi), bisa lebih lama waktu bikinnya,” terang Yeyen.

Yeyen sangat menikmati dunia bisnis yang digelutinya. Dengan usaha pribadinya, ia sudah mampu meraup pundi-pundi penghasilan.

Ia juga belum menemui kesulitan yang berarti. Bahkan, mahasiswi tingkat akhir ini tidak bermasalah dengan pembagian waktu antara menyelesaikan skripsi dan mengurus bisnisnya.

“Aku awalnya kurang percaya diri, tapi akhirnya aku belajar dan mencoba. Eh ternyata ada yang pesan. Aku jadi makin percaya diri dan semangat,” katanya.

Yeyen terus memikirkan inovasi-inovasi agar bisnisnya semakin berkembang. Ia berencana untuk menggiatkan promosi dengan lebih aktif di media sosial.

Mahasiswi tingkat akhir itu juga akan menarik minat pembeli dengan mengadakan give away, membuat model baru, menambah produk aksesosis handmade, dan menawarkan produknya ke marketplace lain agar lebih bervariasi. Linda Andini Trisnawati

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com