WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Salah satu fungsi utama Waduk Pidekso Giriwoyo Wonogiri adalah penyedia kebutuhan irigasi teknis pertanian. Untuk itu perlu dibangun jaringan irigasi dari pintu waduk menuju area persawahan.
Nah, soal pengadaan tanah untuk pembangunan fisik waduk sendiri kini sudah selesai. Saat ini tinggal proses pengadaan tanah untuk pembangunan jaringan atau saluran irigasi tersebut.
Informasi yang diperoleh anggaran untuk pengadaan tanah bagi pembangunan saluran irigasi mencapai ratusan miliar rupiah. Nantinya saluran membentang memanjang hingga puluhan hektare.
Rencananya, jaringan irigasi itu akan melalui 15 desa di dua kecamatan, meliputi Giriwoyo dan Baturetno.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Irigasi Bendung Pidekso Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Annisa Hayu Widwiasih kepada wartawan di Wonogiri, Selasa (7/9/2021) mengungkapkan, lahan terdampak pembangunan jaringan irigasi Waduk Pidekso nantinya seluas 41 hektare.
“Dana untuk pembebasan tanah itu, dana yang dibutuhkan mencapai Rp 148 miliar di tahun 2022,” ungkap dia
Menurut dia, ada 816 bidang tanah yang akan terdampak pembangunan jaringan irigasi Waduk Pidekso, Giriwoyo. Jaringan irigasi Waduk Pidekso itu akan melalui sebanyak 15 desa di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Giriwoyo dan Baturetno.
“Pengadaan tanah irigasi Waduk Pidekso nanti ada yang tanah kas desa dan tanah masyarakat,” jelas dia.
Annisa mengatakan, waduk yang menggenangi sebagian wilayah Desa Pidekso, Tukulrejo (Kecamatan Giriwoyo) dan Sendangsari (Kecamatan Batuwarno) itu diharapkan mampu mengairi daerah irigasi seluas 1.500 hektare. Daerah irigasi tersebut mencakup sebelas desa di Kecamatan Giriwoyo dan empat desa di Kecamatan Baturetno.
Annisa memaparkan, pengadaan tanah untuk jaringan irigasi rencananya dilaksanakan 2022 mendatang. Adapun pengerjaan bangunan saluran irigasinya dilakukan pada 2023 mendatang. Dengan adanya suplai irigasi dari Waduk Pidekso, areal persawahan yang semula tadah hujan akan menjadi persawahan dengan irigasi teknis.
Prosentase panen diperkirakan dapat meningkat dari 133 persen menjadi 438 persen. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Aris